Reporter: Amalia Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun dalam sepekan ini. Mengutip situs Logammulia.com, harga pecahan satu gram emas Antam berada di level Rp 664.000 per gram pada Jumat (1/3). Angka ini menurun dari perdagangan sebelumnya di posisi Rp 665.000 per gram. Sepekan, harga emas Antam turun Rp 9.000.
Sementara harga buyback emas Antam hari ini berada di level Rp 592.000 per gram, atau turun sebesar Rp 4.000 dibandingkan dengan harga pada perdagangan dua hari sebelumnya di posisi Rp 596.000 per gram. Adapun selama sebulan, harga buyback emas Antam turun sebesar Rp 4000.
Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar menjelaskan jika pelemahan harga emas Antam terdorong sentimen global, yakni pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. Dalam pidatonya, Powell menyatakan perekonomian AS memang melambat namun masih berada di atas ekspetasi kuartal IV 2018.
Mengutip Bloomberg, pertumbuhan tahunan AS sejak Oktober sampai Desember 2018 mencapai 2,6% dibandingkan dengan perkiraan awal sebesar 2,2%.
“Pelaku pasar melihat adanya indikasi dilanjutkannya kembali untuk menaikkan suku bunga acuan, walau ada beberapa kekhawatiran perekonomian. Sehingga dollar AS kembali diburu sebagai aset safe haven, daripada emas. Ini pula yang mendorong pelemahan harga emas Antan dan juga emas dunia,” jelas Deddy pada Kontan.co.id, Jumat(1/3).
Pamor emas Antam juga dikalahkan dollar AS, karena Presiden AS, Donald Trump tidak menghasilkan nota kesepakatan apapun dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un pada pertemuan Kamis (29/2) lalu. Kesepakatan mengenai pembatalan sanksi ekonomi ditolak pihak AS, begitu pula wacana seputar denuklirisasi.
Terlebih, perundingan dagang AS dengan China juga masih memasuki tahapan yang tidak pasti. AS dan China masih memiliki pertimbangan yang berbeda seputar pembatalan kenaikan bea impor dan hak intelektual.
Keadaan ekonomi yang tidak pasti juga terjadi di kawasan Eropa. Inggris masih berhadapan dengan Uni Eropa dalam kasus Brexit. Setelah berbulan-bulan menyatakan Inggris harus meninggalkan Eropa pada 29 Maret mendatang, Perdana Menteri Inggris, Theresa May meminta waktu tambahan mencegah Brexit keluar tanpa kesepakatan atau no deal Brexit.
Faktor-faktor inilah yang menyebabkan dollar AS menjadi pilihan terbaik bagi para investor sebagai instrumen safe haven.
Sementara itu, dari dalam negeri sendiri, rendahnya inflasi juga turut mendorong pelemahan harga emas Antam. Kamis (28/2) lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,08% pada Februari 2019. Tingkat inflasi tahunan sebesar 1,24% dan tingkat inflasi tahunan sebesar 2,57%.
“Tingkat inflasi Indonesia yang tidak terlalu tinggi juga membuat pelaku pasar menjauh dari emas Antam. Sebagai investasi anti inflasi, tentu tidak terlalu menarik,” tambah Deddy.
Deddy berkata harga emas Antam berpotensi naik kembali pada kuartal III 2019, sejalan dengan target PT Antam untuk meningkatkan penjualan sebesar 14% tahun ini. Dirinya merekomendasikan buy on weaknesss emas Antam.
Dirinya memprediksi harga emas Antam akan bergerak di rentang Rp 660.000 per gram–Rp 670.000 per gram. Sementara sepekan ke depan, harga emas Antam diramal berada di level Rp 630.000 per gram–Rp 670.000 per gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News