kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.291   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.860   -8,81   -0,13%
  • KOMPAS100 994   -1,96   -0,20%
  • LQ45 762   -2,37   -0,31%
  • ISSI 223   0,27   0,12%
  • IDX30 393   -2,27   -0,57%
  • IDXHIDIV20 457   -4,62   -1,00%
  • IDX80 112   -0,15   -0,13%
  • IDXV30 113   -0,45   -0,39%
  • IDXQ30 127   -0,92   -0,72%

Harga CPO Turun di Tengah Kekhawatiran Kelesuan Permintaan dari China


Jumat, 30 Mei 2025 / 12:09 WIB
Harga CPO Turun di Tengah Kekhawatiran Kelesuan Permintaan dari China
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat panen di kawasan Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (1/5/2025). Harga TBS Kelapa sawit tingkat petani di Aceh Barat mengalami penurunan dari Rp2.380 per kilogram menjadi Rp2.200 per kilogram yang dipengaruhi berkurangnya permintaan komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari negara importir utama seperti India dan Tiongkok. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit berjangka Malaysia anjlok hampir 2% hingga di bawah MYR 3.870 per ton pada Jumat (30/5). Itu mengakhiri lima sesi kenaikan beruntun CPO di pasar spot. 

Seperti dikutip Tradingeconomics, Jumat (30/5), penurunan ini menyusul melemahnya minyak nabati pesaing di Bursa Dalian dan Chicago Board of Trade. Sentimen semakin tertekan oleh kehati-hatian menjelang data PMI Mei 2025 China sebagai pembeli utama CPO. 

Para pedagang tetap khawatir tentang aktivitas pabrik dan jasa yang lesu meskipun ada langkah-langkah dukungan Beijing di tengah meningkatnya hambatan perdagangan global. 

Baca Juga: Tarif Ekspor CPO Naik Jadi 10%, Analis Prediksi Margin Emiten Sawit Tertekan

Bursa CPO berada di jalur penurunan bulanan ketiga berturut-turut—turun lebih dari 1% sejauh ini karena harga turun mendekati level terendah tujuh bulan. Ini  mencerminkan kekhawatiran terus-menerus atas meningkatnya stok dan produksi CPO di pasar. 

Namun ekspor menunjukkan tanda-tanda perbaikan, dengan surveyor kargo memperkirakan peningkatan pengiriman sebesar 7,3%–11,6% selama 1–25 Mei. 

Di India sebagai konsumen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, permintaan diperkirakan akan meningkat karena penurunan harga membuat minyak kelapa sawit lebih murah daripada minyak kedelai. Selain itu penyuling mengisi kembali stok karena produksi yang kuat di Malaysia dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×