Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas turun lebih dari 1% pada Senin (28/4). Meredanya ketegangan perdagangan AS-China meningkatkan selera risiko investor dan mengurangi permintaan aset safe haven seperti emas batangan.
Penguatan dolar AS juga turut menekan harga emas.
Mengutip Reuters, Senin (28/4), harga emas spot turun 1,4% menjadi US$ 3.272,89 per ons troi, pada pukul 02.20 GMT.
Harga emas batangan mencapai rekor tertinggi US$ 3.500,05 per ons troi pada tanggal 22 April.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 Jadi Rp 1.960.000 Per Gram, Senin (28/4)
Harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi US$ 3.283,70 per ons troi.
Dolar AS naik 0,3% terhadap mata uang utama, membuat harga emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
"Mungkin adil untuk mengatakan bahwa pasar keuangan dan aset berisiko khususnya merasa sedikit lebih baik tentang gambaran tarif sekarang dibandingkan dengan minggu pertama yang panik di bulan April," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.
"Komentar minggu lalu dari Gedung Putih telah memicu optimisme bahwa kesepakatan perdagangan AS-China dapat terwujud, yang telah menyebabkan permintaan aset safe haven seperti emas mereda."
Presiden AS Donald Trump mengatakan pembicaraan tentang tarif dengan China sedang berlangsung.
Pemerintahan Trump mengisyaratkan keterbukaannya minggu lalu untuk meredakan perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia yang telah menimbulkan kekhawatiran akan resesi.
Baca Juga: Harga Emas Spot Melanjutkan Koreksi pada Senin (28/4) Pagi
Pada hari Jumat, China membebaskan beberapa impor AS dari tarifnya yang tinggi, meskipun China dengan cepat menepis pernyataan Trump bahwa negosiasi sedang berlangsung.
Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik, tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.
Sementara itu, banyak peserta dalam spring meeting Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia mengatakan pemerintahan Trump masih berkonflik dalam tuntutannya dari mitra dagang yang terkena tarifnya yang besar.
Rilis data utama minggu ini termasuk laporan lowongan kerja pada hari Selasa, Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS pada hari Rabu, dan laporan penggajian nonpertanian pada hari Jumat.
Laporan-laporan ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang prospek kebijakan moneter Federal Reserve.
Selanjutnya: Trump Sebut Putin Mempermainkannya, Siap Serang Moskow dengan Sanksi Baru
Menarik Dibaca: Gejala Asam Urat pada Wanita yang Berbeda dari Pria, Ini Cara Mengobatinya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News