Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) kontrak September 2022 di Bursa Malaysia terjun 7,60% ke RM 4.350 per metrik ton pada Senin (4/7) dari posisi akhir pekan lalu RM 4.708 per metrik ton.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, penurunan harga CPO akibat ekspektasi kenaikan produksi dan kekhawatiran atas resesi. Penurunan harga minyak nabati lain ikut menjadi faktor pemberat harga CPO.
"Kenaikan produksi dengan tidak diimbangi permintaan yang tinggi akan menimbulkan kekhawatiran yakni musim panen yang pada akhirnya pasokan akan melimpah," ucap Nanang kepada Kontan.co.id, Senin (4/7).
Baca Juga: Harga CPO Turun, GAPKI: Para Produsen Genjot Produktivitas
Dia menambahkan, perlu dilakukan percepatan ekspor untuk menyikapi kondisi kelebihan pasokan. Upaya lain untuk mengurangi kelebihan pasokan adalah peningkatan penggunaan CPO untuk campuran bahan bakar.
Nanang menyebut, harga minyak kedelai dan minyak kanola pun turun dan menghapus kenaikan harga sepanjang 2022. Nanang mengatakan, prospek resesi sangat membebani harga komoditas dan justru menambah permintaan safe haven dolar AS.
Dari sisi fundamental, harga CPO bergejolak terutama karena produksi naik dan ekspor turun. Kenaikan stok CPO masih akan menjadi fokus utama pasar CPO.
Baca Juga: Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) Kembali Tertekan, Begini Prediksi Analis
"Bisa dikatakan potensi pelemahan masih akan terjadi dengan rentang penurunan akan berada pada kisaran RM 4.500-RM 4.650," ucap Nanang.
Bahkan, dia memperkirakan harga CPO di kuartal ketiga bisa menyentuh antara RM 4.250 hingga RM 4.400 per metrik ton.
"Tapi potensi kenaikan di akhir tahun sebesar RM 5.500-RM 6.000," tutup Nanang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
