Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Borneo Utama (CBU) akan melaksanakan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Perusahaan yang 22% sahamnya dimiliki PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) ini bakal melepas sebanyak-banyaknya 625 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perusahaan yang bergerak di industri pemurnian produk kelapa sawit dan turunannya ini menjadwalkan masa penawaran awal ( bookbuilding) pada 13-19 Oktober 2022. Dalam bookbuilding ini, CBU memasang harga penawaran antara Rp 690-Rp 1.280 per saham.
Dengan begitu, dana segar yang diincar berkisar Rp 431,25 miliar-Rp 800 miliar.
Baca Juga: Mengintip IPO Citra Borneo Utama (CBUT) dan Jalan Masuk SSMS Sebagai Pengendali
Dalam IPO ini, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Dalam prospektus awal yang diterbitkan Kamis (13/10), setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 54% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan refinery extension dan infrastrukturnya.
Lokasinya berada di Kawasan Industri Surya Borneo Industri, Jalan ASDP arah Pelabuhan Roro, Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Rencananya, pembangunan akan dimulai pada triwulan I-2023 dengan target penyelesaian pada triwulan I-2025. Alokasi penggunaan dana dimaksimalkan untuk refinery extension, yaitu shortening, food grade palm derivative, dan bisnis packaging.
“Dengan adanya refinery extension tersebut, CPKO akan dapat diolah menjadi RBDPKO (Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil) menjadi bahan baku cocoal butter dan PKFAD (Palm Kernel Palm Fatty Acid Destilate) yang memiliki prospek bisnis yang lebih menjanjikan,” ucap manajemen CBU.
Lalu, sisa dana IPO akan digunakan untuk peningkatan modal kerja, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku berupa crude palm oil (CPO) dan palm kernel dalam rangka meningkatkan utilisasi produksi pada pabrik kernel crushing dan refinery.
CBU memperkirakan, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan dapat keluar pada 27 Oktober 2022. Dengan begitu, penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober-2 November 2022.
Baca Juga: Rencana IPO Anak Usaha Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Masih Sesuai Jadwal
Selanjutnya, tanggal penjatahan pada 2 November 2022 dan distribusi saham secara elektronik pada 3 November 2022. Saham CBU nantinya akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 4 November 2022 dengan kode saham CBUT.
Sebagai informasi, dalam industri refinery di Kalimantan, kapasitas produksi CBU memberikan kontribusi sebesar 6% dari seluruh perusahaan refinery yang berada di Kalimantan. Kapasitas refinery CPO perusahaan sebesar 2.500 ton/hari, di mana kapasitas refinery CPO perusahaan di seluruh Kalimantan mencapai 41.700 ton/hari.
Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan Tengah, kapasitas refinery CPO perusahaan memberikan kontribusi sebesar 35% dari seluruh perusahaan yang memiliki refinery CPO di Kalimantan Tengah. Di sisi lain, untuk kernel crushing plant (KCP), perusahaan berkontribusi sebesar 25% (600 ton/hari) dari seluruh perusahaan di Kalimantan.
Kompetitor CBU di seluruh Kalimantan saat ini yaitu sebanyak 12 perusahaan. Untuk wilayah Kalimantan Tengah, kompetitor CBU adalah PT Sinar Alam Permai (Grup Wilmar) dan PT Sukajadi Sawit Mekar (Grup Musimas).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News