kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Sempat Didepak, Bos FTSE Rusell Tegaskan BREN Berpotensi Kembali Masuk Indeks FTSE


Jumat, 21 Februari 2025 / 07:15 WIB
Sempat Didepak, Bos FTSE Rusell Tegaskan BREN Berpotensi Kembali Masuk Indeks FTSE
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/04/2018. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masih memiliki peluang untuk kembali masuk dalam indeks indeks FTSE Russell.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham perusahaan milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masih memiliki peluang untuk kembali masuk dalam indeks FTSE Russell. 

Pada September 2024, FTSE Russell mengeluarkan BREN karena tidak memenuhi aturan free float restriction alias restriksi batas minimal saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik.

Ini berkaitan dengan “Konsentrasi Pemegang Saham Tinggi” dan Kebijakan serta Pedoman Penghitungan Ulang FTSE Russell. FTSE Russell melihat ada empat saham yang mengendalikan 97% saham BREN. 

Policy Director FTSE Russell Wanming Du menjelaskan kepemilikan saham yang sangat terkonsentrasi berarti saham free float dipegang oleh sejumlah pemegang saham yang terbatas.

"Alasan kami memperhatikan hal ini karena jika saham dipegang oleh sedikit individu, harga saham bisa lebih rentan terhadap manipulasi," katanya, Kamis (20/2).

Baca Juga: Dimensional Fund Paling Rajin Borong Saham-Saham Prajogo Pangestu, BNP Paribas Ikutan

Du menjelaskan meskipun hal ini masih spekulatif, tetapi FTSE Russell menggunakan faktor saham yang sangat terkonsentrasi sebagai salah satu kriteria. 

"Semakin besarnya Indonesia di panggung global dan meningkatnya ukuran pasar, perusahaan sebesar BREN menarik banyak perhatian dari komunitas pemantau indeks," ucap Du. 

Dia memastikan FTSE Russell mengikuti prosedur dan mengevaluasi apakah perusahaan memenuhi semua kriteria. Namun ada berbagai sumber atau klien yang memberi FTSE Russell informasi berbeda.  

Setelah melakukan penyelidikan, FTSE Russell menemukan bahwa BFREN mungkin masuk dalam kategori kepemilikan saham terkonsentrasi tinggi sehingga memiliki untuk menunda memasukan BREN. 

"Jadi ini bukan tentang mengeluarkan perusahaan secara permanen, melainkan tentang terus memantau dan mencari fakta lebih lanjut mengenai situasi ini," kata Du. 

Dia bilang, FTSE Russell  pun juga sudah berbicara dengan manajemen BREN. Du menegaskan masih ada potensi untuk BREN kembali masuk dalam indeks FTSE Russell. 

"Perusahaan ini cukup besar dan memiliki likuiditas yang baik. Kami sedang meninjau struktur kepemilikan sahamnya," tegasnya. 

Baca Juga: Asing Net Sell Jumbo Rp 1,13 Triliun, Ini Saham yang Banyak Dilepas, Rabu (19/2)

Selanjutnya: OJK Resmi Cabut Izin Usaha Jiwasraya

Menarik Dibaca: Promo JSM Superindo Terbaru 21-23 Februari 2025, Sirup-Nata De Coco Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×