Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Di belahan dunia lain, El Salvador terus menunjukkan konsistensinya dalam strategi akumulasi BTC. Negara tersebut kini memiliki lebih dari 6.232 BTC, dengan nilai keuntungan belum terealisasi yang melampaui 400 juta dollar AS.
Menurut Antony, fenomena ini menunjukkan bahwa adopsi bitcoin tidak hanya bersifat sektoral, tetapi telah menjangkau ranah geopolitik.
“Negara, korporasi, dan individu saat ini berada di jalur yang sama: mencari alternatif yang tahan terhadap inflasi, geopolitik, dan disrupsi pasar tradisional," tutur dia.
Ia juga mencatat bahwa lonjakan harga ini memperlihatkan kekuatan komunitas bitcoin dalam menjaga prinsip desentralisasi sambil terus menarik minat institusi.
“Bitcoin bukan hanya teknologi, ia adalah fenomena sosial-ekonomi," ujarnya.
Baca Juga: Bitcoin Tembus US$ 118.000, Cermati Proyeksi Analis Hingga Akhir Tahun
Kinerja harga bitcoin sepanjang pertengahan 2025 ini juga mencerminkan pola teknikal yang kuat. Setelah sempat terkoreksi ke angka 98.200 dollar AS, harga kembali bangkit pada akhir Juni sebelum meroket ke ATH.
Namun, Antony mengingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi bagian dari dinamika pasar kripto.
“Kenaikan cepat selalu disertai dengan risiko koreksi. Namun yang membedakan saat ini adalah fondasi pasar yang jauh lebih kuat dibanding siklus sebelumnya," terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi publik dan manajemen risiko dalam menghadapi fase pasar seperti ini.
Baca Juga: Bitcoin Cetak Rekor Baru, Masih Menarik Jadi Pilihan Investasi?
“Kami di Indodax terus mendorong pengguna untuk memahami fundamental, menggunakan strategi jangka panjang seperti DCA (Dollar Cost Averaging), dan tidak mudah terjebak euforia,” ucap Antony.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Bitcoin Tembus 118.000 Dollar AS, Ini Sebabnya Menurut Indodax", Klik untuk baca:
Selanjutnya: BTN Alami Kenaikan NPL di Segmen Konsumer 3,21% per Juni
Menarik Dibaca: Lakukan Kolaborasi, KAI Hadirkan Karakter Si Jumbo di Layanan Kereta Api
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News