Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Harga Bitcoin kembali menguat pada Selasa (20/5), naik lebih dari 3% dalam 24 jam terakhir ke level US$105.500.
Mengutip data Coinmarketcap pada pukul 16.00 WIB, harga Bitcoin tercatat di level US$105.200.
Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan pasangan BTC/USD melonjak hingga 5% ke level tertinggi intraday US$107.148 pada 20 Mei, setelah sempat menyentuh level terendah US$102.100 pada 19 Mei.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Sarankan Beli Lebih Banyak Bitcoin, Prediksi Harganya Bakal Meroket!
Kenaikan harga Bitcoin kali ini bertepatan dengan meningkatnya aliran dana ke ETF spot Bitcoin di Amerika Serikat (AS).
Hal ini mencerminkan tingginya minat investor terhadap eksposur kripto yang diatur secara legal.
ETF spot Bitcoin mencatatkan arus masuk dana selama 18 dari 21 hari terakhir, dengan total dana segar mencapai US$6,9 miliar dalam tiga pekan, berdasarkan data Farside Investors.
Sementara itu, laporan mingguan dari CoinShares menunjukkan investor institusi kian optimistis terhadap pasar kripto.
Dana investasi kripto mencatatkan arus masuk sebesar US$785 juta dalam lima pekan berturut-turut, di mana produk investasi Bitcoin menyumbang US$557 juta sepanjang pekan lalu.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Ramal Bitcoin Tembus US$250.000: Beli Lebih Banyak, Jangan Jual!
Minat institusi juga datang dari korporasi. Strategy, perusahaan yang sebelumnya bernama MicroStrategy dan merupakan pemegang Bitcoin korporat terbesar, menambah kepemilikan sebanyak 7.390 BTC senilai sekitar US$765 juta.
Perusahaan asal Jepang, Metaplanet, juga membeli tambahan 1.004 BTC senilai sekitar US$129 juta, sebagaimana diumumkan pada 19 Mei.
Dengan permintaan institusi yang terus meningkat, harga Bitcoin dinilai memiliki ruang untuk melanjutkan tren penguatan menuju level tertinggi baru (all-time high).
Open Interest Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi
Kenaikan harga Bitcoin menuju US$107.000 juga didahului oleh lonjakan posisi long terbuka (open interest/OI) di pasar berjangka.
Data CoinGlass mencatat total OI Bitcoin di pasar derivatif menyentuh rekor tertinggi US$72,63 miliar pada 20 Mei, naik dari US$57,1 miliar pada 19 April — atau melonjak 27% dalam 30 hari terakhir.
Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali ke US$106.000, Tengok Cara Jual-Beli Aset Kripto Resmi
Sementara itu, OI kontrak berjangka Bitcoin di CME juga mencapai level tertinggi dalam 90 hari di 157.875 BTC pada 19 Mei, senilai sekitar US$16,76 miliar menurut data Glassnode.
Lonjakan permintaan terhadap kontrak berjangka ini menandakan ekspektasi investor terhadap kelanjutan tren naik Bitcoin, seperti yang terjadi pada periode Oktober hingga Desember 2024, ketika OI meningkat dan Bitcoin melesat 84% hingga mencetak rekor US$108.000 pada 16 Desember 2024.
Pola Cup and Handle Isyaratkan Target Harga US$138.000
Dari sisi teknikal, grafik harian BTC/USD menunjukkan pembentukan pola cup and handle sejak 17 Desember 2024.
Pola ini terbentuk ketika harga turun, lalu pulih secara bertahap membentuk lengkungan (cup), sebelum mengalami koreksi singkat dalam kanal menurun (handle).
Pola ini biasanya dianggap selesai ketika harga berhasil menembus bagian atas "handle", dan berpotensi naik sejauh kedalaman penurunan sebelumnya.
Baca Juga: Bitcoin Bangkit Lagi Sentuh US$106.000, Meski Moody’s Turunkan Peringkat Utang AS
Saat ini, harga Bitcoin telah menembus area “handle” dan mendekati resisten garis leher di sekitar US$106.000.
Penutupan candlestick harian yang meyakinkan di atas level ini dapat mendorong harga menguji resisten tertinggi sebelumnya di US$109.000.
Jika level tersebut berhasil ditembus, Bitcoin berpotensi melanjutkan reli menuju target teknikal pola tersebut di US$138.000 atau naik sekitar 31% dari level saat ini.
Seperti dilaporkan Cointelegraph, Bitcoin bahkan berpotensi mencetak level tertinggi baru di US$116.000 dalam pekan ini.
Selanjutnya: IHSG Melemah 0,65% ke 7.094 pada Selasa (20/5), SMGR, ADRO, MAPA jadi Top Losers LQ45
Menarik Dibaca: Dapatkan Inspirasi Baca Buku dari Kreator dan Pengulas Buku Tenar di TikTok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News