kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bitcoin Bergerak Sideways Setelah The Fed Menahan Suku Bunga


Selasa, 06 Februari 2024 / 17:16 WIB
Bitcoin Bergerak Sideways Setelah The Fed Menahan Suku Bunga
ILUSTRASI. Bitcoin cenderung bergerak sideways pasca pengumuman hasil FOMC.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25-5,5% pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) akhir Januari. 

Ketua The Fed Jerome Powell, menekankan kehati-hatian bank sentral terhadap penurunan suku bunga, merujuk pada kekuatan ekonomi AS dan tingkat inflasi yang masih di atas target 2% secara year on year (YoY). 

Financial Expert Ajaib Kripto I Nyoman Bagus Panji Yudha Kusuma mengatakan, Bitcoin telah melalui ketidakpastian pasar selama menantikan hasil FOMC dan pernyataan dari Ketua The Fed pekan lalu. Sehingga Bitcoin sempat mengalami tekanan jangka pendek turun dari level US$ 43.945 ke US$ 42.315 hingga ditutup turun sebesar 0,85% pada Rabu (31/1). 

Nyoman menuturkan, bitcoin cenderung bergerak sideways pasca pengumuman hasil FOMC. Selasa (6/2) pagi pukul 08.00 WIB Bitcoin bertengger di level US$ 42.600 naik sekitar 0,52% dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Sentimen Bitcoin Pekan Ini, dari Pidato The Fed hingga Perayaan Imlek

“Dampak The Fed mempertahankan suku bunga tidak terlalu signifikan ke pasar aset kripto, karena pasar telah memprediksi keputusan tersebut sebelumnya. hal yang menjadi sorotan ialah kapan The Fed akan memangkas suku bunga acuannya,” ujar Nyoman kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2). 

Di sisi lain, dia mengatakan bahwa tekanan jual juga dapat terjaga pasca diresmikannya perdagangan ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS) pada Januari 2024 lalu, sehingga memudahkan investor tradisional untuk membeli Bitcoin dan potensi menambah aliran dana masuk ke pasar aset kripto.

Berdasarkan pernyataan terbaru, The Fed diprediksi tidak akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan FOMC yang akan diadakan pada 19-20 Maret 2024 mendatang. Pasalnya, Alat CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunga pada FOMC Maret 2024, dengan peluang sebesar 83,5%. 

Sementara itu, untuk FOMC 30 April-1 Mei, 2024, terdapat peluang 54% The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis point atau 0,25%.

Nyoman memprediksi bahwa Bitcoin berpotensi bergerak sideways antara support US$ 40.500 hingga resistance US$ 44.500 dalam dua bulan ke depan. Pergerakan ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan strategi dolar cost averaging atau pembelian secara dicicil untuk menghindari volatilitas pasar. 

Baca Juga: Warren Buffett Punya Sejumlah Pantangan Saat Investasi, Salah Satunya Terkait Bitcoin

“Selain itu, diversifikasi ke aset altcoin dapat dipertimbangkan, melihat pertumbuhan pasar altcoin yang menjanjikan dan optimisme potensi terjadinya Altseason antara tahun 2024-2025,” kata Nyoman. 

Nyoman juga memprediksi bahwa dalam beberapa bulan ke depan, pasar aset kripto akan memberikan peluang yang menarik meskipun mendapat tekanan dari aksi hawkish The Fed yang masih akan mempertahankan suku bunga. 

Namun, apabila pada FOMC Maret The Fed menyatakan akan mulai memangkas suku bunganya pada FOMC 30 April-1 Mei 2024, tentu akan memberikan dampak positif ke pasar aset kripto. Bertepatan juga pada bulan April akan terjadi peristiwa Bitcoin Halving, maka besar kemungkinan Bitcoin dapat kembali menguji level tertingginya di tahun ini di kisaran $48.900.

Lebih lanjut, Nyoman menyarankan kepada para investor dan trader bahwa dalam menghadapi keragaman sentimen pasar ke depan, harus tetap berhati-hati serta mengikuti perkembangan pasar dengan cermat. 

“Untuk itu, sangat dianjurkan untuk melakukan riset mandiri dan berinvestasi sesuai dengan profil risiko individual masing-masing, guna mengambil keputusan investasi yang tepat,” tutup Nyoman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×