kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga bisa naik lebih dari 2.500%, bagaimana prospek investasi sneakers?


Sabtu, 12 Oktober 2019 / 06:15 WIB
Harga bisa naik lebih dari 2.500%, bagaimana prospek investasi sneakers?


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sneakers sudah tak lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Beberapa orang telah menjadikan sneakers sebagai bagian dari gaya hidupnya. Namun, siapa sangka sneakers mampu menjadi barang investasi yang menarik?

Hingga pertengahan tahun 2019, akun instagram @investsneaker telah mendata sembilan tipe sneakers yang mengalami kenaikan harga paling tinggi. Sneakers dengan merek Nike, Adidas, dan New Balance ini rata-rata mencatat kenaikan harga di atas 200%.

Berdasarkan data dari investsneaker, kenaikan harga tertinggi dialami oleh sneakers Nike dengan tipe Air Jordan 5 yang berkolaborasi dengan The Trophy Room. Harga pasaran awal dari sneakers ini berada adalah US$ 200. Namun, kenaikan harganya saat ini telah mencapai 2.506% dengan harga resell di US$ 5.213.

Salah satu kolektor sneakers Anugrah Aditya mengatakan bahwa sebenarnya investasi pada sneakers bukanlah sesuatu yang mudah. Menurut dia, orang-orang yang berinvestasi pada sneakers perlu diawali dengan kesukaan atau hobi mengoleksi sneakers. “Jangan tujuan awalnya beli sneakers untuk investasi karena perlu hobi juga untuk menikmatinya,” ujar Anugrah.

Baca Juga: Berkat kanal digital, Nike kantongi pendapatan US$ 10,66 miliar di kuartal I-2019

Kolektor yang sudah mengoleksi sneakers sejak bangku sekolah dasar ini menyebutkan perlu ada pengetahuan yang lebih untuk berinvestasi sneakers. Karena tidak semua sneakers bisa menjadi barang investasi. Ia mengatakan bahwa sneakers yang bisa menjadi barang investasi ialah sneakers yang punya nilai historisnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh reseller @hotsaucesneakers yang juga kolektor Renato Sanyoto. Renato bilang bahwa saat ini banyak orang-orang yang berinvestasi sneakers hanya mengincar keuntungan. Padahal, ia menuturkan perlu adanya edukasi dari tiap jenis sepatu. “Bagi saya kalau tidak diiringi dengan knowledge dan passion for the culture, sulit untuk masuk ke pasar sneakers,” ujar Renato.

Untuk saat ini, Anugrah mengatakan bahwa jenis sneakers yang memiliki nilai investasi ialah Nike Air Jordan 1 dan Adidas Yeezy. Dia mengatakan bahwa tingginya kenaikan harga pada sepatu Nike Air Jordan 1 adalah nilai historis yang menempel.

Dia bilang Nike Air Jordan 1 identik dengan sepatu yang dipakai Michael Jordan saat pertama kali. Sedangkan untuk Adidas Yeezy bernilai tinggi karena menjadi produk kolaborasi dengan rapper Kanye West. “Ketika sepatu dikolaborasikan dengan fashion designer atau fashion brand harganya bisa naik,” ujar Anugrah.

Baca Juga: Melihat sneaker hi-tech Nike Air Vapormax 2019 Utility

Sama halnya dengan investasi barang lainnya, investasi sneakers juga memiliki risiko. Renato mengatakan bahwa risiko biasanya datang ketika suatu produk mengalami restock. “Seperti contoh Yeezy Zebra waktu pertama kali rilis harganya mencapai Rp 17 juta-Rp 25 juta. Namun setelah mengalami restock sampai dua kali jadi turun ke harga Rp 6 juta. Banyak yang pusing gara-gara itu,” ujar Renato.

Anugrah juga mengatakan kenaikan dari harga sneakers terbilang berbeda-beda dari setiap jenis sepatu. Dia bilang, ada jenis sepatu yang bisa mengalami kenaikan harga setalah satu hari rilis di toko. Ini terjadi karena sepatu tersebut memiliki keunikan seperti bentuk dan warna.

Saat ini, Anugrah mengaku memiliki sneakers yang termasuk memiliki kenaikan harga dari saat awal beli. Sepatu tersebut adalah Nike Air Jordan 1 x Travis Scott yang didapatkannya di Amerika Serikat. Saat ia mendapatkan sepatu tersebut, harganya sudah sudah mencapai Rp 9 juta. Sampai saat ini, ia bilang harganya sudah mencapai Rp 34 juta. “Dapetinnya susah karena enggak ada di Indonesia. Padahal saya sudah punya banyak kenalan yang berkecimpung di dunia sepatu juga,” jelas Anugrah.

Di Indonesia, pasar sneakers masih tergolong tinggi hanya di beberapa kota saja. Anugrah mengungkapkan bahwa jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Singapura dan Thailand, pembeli sneakers di Indonesia masih tergolong sedikit. “Di Indonesia, pembeli sneakers paling cuma 1% dari penduduk Indonesia. Hanya saja, marginnya lebih besar daripada Singapura,” ujar Anugerah.

Baca Juga: Wow sneakers Losing Grip x pesawat R80 ludes dalam 1 Jam

Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto melihat tren investasi sneakers ini seperti investasi pada barang koleksi lainnya. Ia bilang sama halnya dengan barang koleksi, investasi sneakers akan memiliki prospek bagus jika memasuki pasar komunitasnya. “Kita perlu masuk komunitasnya sehingga investasi sneakers bisa berhasil,” ujar Eko.

Namun, Eko menilai investasi sneakers ini dinilai lebih baik dibandingkan dengan investasi beberapa koleksi lainnya. Dia beralasan karena sneakers lebih diterima secara umum dibandingkan barang koleksi lainnya. “Coba dibandingkan dengan berlian kan peminatnya dikit, sneakers ini lebih diterima universal,” pungkas Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×