kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Batubara Tinggi, Sumber Global Energy (SGER) Targetkan Penjualan Rp 5 Triliun


Jumat, 01 Juli 2022 / 17:36 WIB
Harga Batubara Tinggi, Sumber Global Energy (SGER) Targetkan Penjualan Rp 5 Triliun
ILUSTRASI. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/8).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang masih di atas angin mendorong PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) mematok target kinerja lebih tinggi tahun ini. Emiten yang bergerak di bidang perdagangan (trading) batubara ini menargetkan pendapatan di 2022 mencapai Rp 5 triliun.

Sebagai perbandingan, tahun lalu SGER membukukan pendapatan senilai Rp 3,92 triliun. Jumlah tersebut melonjak 93,10% dari realisasi pendapatan di tahun 2020 yang sebesar Rp 2,03 triliun. Dari sisi operasional, SGER menargetkan kapasitas shipment batubara sebanyak 4,5 juta metrik ton  tahun ini. 

Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas mengatakan, terdapat dua faktor yang mendorong kinerja SGER tahun ini. Pertama, SGER meningkatkan volume penjualan batubara lokal melalui anak perusahaannya, PT Sumber Mineral Global Abadi. 

Kedua, SGER lebih agresif untuk meningkatkan penjualan di kawasan Asia melalui anak perusahaannya, yakni Hineni Resources Pte Ltd yang berkedudukan di Singapura.

Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Beri PMN Untuk Garuda Indonesia (GIAA) Sebesar Rp 7,5 Triliun

Welly menuturkan, SGER menjual batubaranya sebagian besar di wilayah Asia, diantaranya Vietnam, Korea Selatan, Bangladesh, India, China dan Filipina. 

Ke depan, Welly memandang pasar ekspor batubara masih sangat baik. Pandangan ini diperkuat dengan strategi perusahaan yang agresif untuk meningkatkan penjualan pada pasar wilayah Asia dan Eropa. Saat ini SGER telah melakukan pengiriman ke Rotterdam, Belanda.

Selain itu, saat ini SGER juga dalam proses pengiriman ke Polandia dan tengah bernegosiasi dengan negara Eropa lainnya. 

”Sedangkan untuk pasar Asia, saat ini SGER tengah bernegosiasi dengan negara Malaysia,” terang Welly kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Per kuartal pertama 2022, realisasi volume shipment batubara SGER adalah sebesar 870.470,36 MT, dengan pertumbuhan sebesar 128,17% dibandingkan dengan kuartal pertama 2021 sebesar 379.806,59 MT. Asal tahu, volume shipment SGER berhasil tumbuh meskipun terdapat pelarangan ekspor batubara oleh pemerintah di awal 2022.

Adapun volume penjualan ekspor SGER pada tiga bulan pertama 2022 mengalami kenaikan sebesar 119,83%. Welly menyebut, peningkatan tersebut terjadi karena pada periode yang sama, Hineni Resources Pte Ltd, yang merupakan  anak perusahaan SGER membukukan volume penjualan sebesar 519.864 MT.

Baca Juga: Saranacentral Bajatama (BAJA) Fokus ke Penjualan di Segmen Proyek di Tahun Ini

Tak hanya penjualan ekspor, strategi menggenjot penjualan untuk pasar lokal juga telah memberikan dampak yang positif pada pendapatan SGER. Ini tercermin pada volume penjualan ke pasar lokal pada kuartal pertama 2022 yang mencapai 153.744,27 MT. Jumlah ini melonjak 185% dari realisasi shipment di kuartal pertama 2021 yang  hanya 53.801,59 MT. 

Welly mengatakan, penjualan lokal dilakukan melalui anak perusahaan SGER, yaitu PT Sumber Mineral Global Abadi yang telah memasok batubara ke sektor refinery dan industri semen. 

“Di samping itu SGER telah menambah offtake beberapa tambang baru guna memperkuat supply batubara,” sambung dia.

Adapun per kuartal pertama 2022, SGER membukukan pendapatan senilai Rp 900,53 miliar. Angka ini tumbuh 137,83% dari pendapatan di kuartal pertama 2021 yang hanya Rp 378,63 miliar. Bersamaan, SGER membukukan laba bersih Rp 57,76 miliar atau  meroket 950,2% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 5,50 miliar.

Ke depan, SGER telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis. Pertama, SGER melakukan diversifikasi penjualan dengan mengawali penjualan logam nikel pada triwulan pertama 2022 melalui PT Sumber Mineral Global Abadi. Welly meyakini, penjualan nikel ini akan memberikan dampak pertumbuhan penjualan yang baik untuk SGER.

Kedua, melakukan offtake beberapa tambang batubara dan nikel untuk memastikan ketersediaan barang yang cukup untuk menunjang volume penjualan yang akan terus meningkat.

Ketiga, SGER telah mengakuisisi PT Jabar Bersih Lestari, yang merupakan Badan Usaha yang dibentuk oleh Konsorsium Perusahaan pekerjaan Penyediaan Infrastruktur Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama-sama dengan PT Jasa Sarana selaku Badan Usaha Milik Provinsi Jawa Barat. 

Baca Juga: Sampai Tutup Tahun Nanti, Bayu Buana (BAYU) Incar Pendapatan Rp 1 Triliun

Proyek Waste to Energy ini merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Depok, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dan dari pengolahan sampah tersebut akan dihasilkan produk Refuse Derived Fuel (RDF) yang dapat digunakan sebagai energi alternatif pembakaran. 

Ini merupakan proyek pertama dan akan menjadi pelopor dalam pengolahan sampah secara modern dalam skala besar di Indonesia. Selain itu, SGER melalui anak usahanya PT Jabar Bersih Lestari, saat ini menjadi perusahaan pertama di Bursa Efek Indonesia yang mengembangkan energi baru dan terbarukan melalui teknologi pengelolaan sampah menjadi energi.

Total investasi dari kerjasama ini diperkirakan mencapai sekitar US$ 69 juta yang akan dibagi menjadi 2 fase. Fase pertama sebanyak 720 metrik ton sampah ditargetkan dapat mulai diterima pada akhir Juni 2022. Sedangkan penyelesaian fase kedua ditargetkan pada Agustus 2023. SGER telah menunjuk PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) sebagai konsultan finansial.

Selain mendiversifikasi produk energi yang dapat dikomersilkan,  SGER berharap bisnis energi berbasis RDF juga akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

Bagikan dividen Rp 54,57 miliar

Usai mencatatkan kinerja mentereng, SGER tidak pelit memberikan imbal hasil kepada pemegang sahamnya.  Dalam RUPS Tahunan yang digelar 21 Juni 2022, SGER menyisihkan dividen total Rp 57,47 miliar dari laba bersih, yang dibagikan sebagai dividen sebesar Rp 26,00 per saham.

Ini dengan memperhitungkan seluruh waran telah dikonversi seluruhnya menjadi saham. 

Jumlah dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 9 per saham dengan total Rp 17,63  miliar yang telah dibayarkan pada tanggal 24 Desember 2021. 

Sehingga sisanya sebesar Rp 39,84 miliar atau sebesar Rp 17 per saham akan dibagikan pada 20 Juli 2022 mendatang

Sebagai gambaran, Emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 10 Agustus 2020 ini membukukan laba bersih senilai Rp 200,45 miliar sepanjang 2021. Jumlah ini melesat 550% dari laba bersih tahun buku 2020 yang hanya Rp 27,35 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×