kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Batubara Mulai Turun, Begini Prospek Saham Adaro Minerals (ADMR)


Senin, 07 November 2022 / 17:07 WIB
 Harga Batubara Mulai Turun, Begini Prospek Saham Adaro Minerals (ADMR)
ILUSTRASI. Area produksi PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Penurunan harga batubara berdampak pada harga saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang ikut tertekan.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan dalam waktu dua bulan terakhir harga batubara terkoreksi sekitar 20%.

Saat ini harga batubara berada di level US$ 249 per ton turun dari level US$ 440 per ton  dua bulan lalu.

"Terlihat ada pelemahan sekitar 20% yang membuat harga saham-saham di sektor batubara mengalami koreksi,"  ujar Pandhu   kepada Kontan.co.id, Minggu (6/11). 

Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga, Cek Rekomendasi Saham Pilihan dari NH Korindo, Kamis (3/11)

Pandhu mengatakan kinerja saham emiten batubara seperti ADMR sangat dipengaruhi perubahan harga batubara di pasar global.

Kalau saat ini, ADMR mencatat kinerja cemerlang, tapi prospek kinerja ke depan juga jadi pertimbangan investor.

Ia mengatakan saat ini produksi dan volume penjualan batuara ADMR tumbuh tidak terlalu signifikan, sehingga kenaikan laba tahun ini sulit dipertahankan. 

Apalagi secara global ekonomi dunia sedang mengalami kontraksi sehingga kebutuhan industri baja akan batubara akan menurun.

Hal ini dapat menggerus permintaan met coal yang selama ini menjadi tulang punggung pendapatan ADMR. 

Baca Juga: Saham Barang Konsumsi Masuk Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini (21/10)

Beberapa sentimen positif yang dapat menopang kinerja ADMR adalah konflik Rusia-Ukraina.

Konflik ini memungkinkan harga komoditas terus berada pada level harga yang tinggi seperti beberapa bulan terakhir. 

 

Pandhu memprediksi dalam jangka panjang permintaan met coal bertumbuh dengan target 430 metrik ton pada tahun 2030. 

Kemudian ADMR juga mengembangkan segmen aluminium untuk mendukung green economy melalui partisipasinya dalam industri baterai EV.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas Untuk Selasa (18/10)

Untuk prospek ke depan, Pandhu memperkirakan akan terjadi pelemahan kinerja ADMR.

Selain dari volume yang tertekan kontraksi ekonomi global, harga batubara juga masih dalam tren turun jangka pendek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×