kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga batubara meroket 26% di kuartal ketiga


Senin, 02 Oktober 2017 / 17:29 WIB
Harga batubara meroket 26% di kuartal ketiga


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas batubara mencatatkan kenaikan signifikan sepanjang kuartal ketiga 2017. Permintaan yang terus bertambah dan penutupan sejumlah tambang di China menjadi katalis positif harga batubara. Kalau sebelumnya di kuartal II harganya terkoreksi 3,34%, harga batubara melonjak 25,95% di kuartal ketiga.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdangan Jumat (29/9), harga batubara kontrak pengiriman November 2017 di ICE Futures melemah 0,74% ke level US$ 94,15 per metrik ton. Meski melemah, tapi jika dilihat dari awal tahun harganya sudah menguat sekitar 24,21%.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures melihat, kenaikan permintaan di Amerika Serikat (AS), China dan India cukup berpengaruh besar terhadap penguatan harga batubara. Jumlah penggunaan batubara di AS terus meningkat.

Sepanjang tahun 2017 diperkirakan permintaannya akan meningkat sekitar 31% dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 30% saja. “Kalau dari China, penutupan tambang batubara China cukup memberi katalis positif,” kata Deddy.

Lantaran ingin mengurangi tingkat kecelakaan kerja, pemerintah China memutuskan untuk mengurangi aktivitas pertambangan. Di sisi lain, sebenarnya kebutuhan batubara di negeri Tirai Bambu itu masih cukup tinggi. China pun menambah impor batubara.

Sinyal kenaikan permintaan juga datang dari India. Kebutuhan batubara di India masih cukup tinggi. Jika digabung, permintaan dari China dan India di tahun 2035 diperkirakan bisa mencapai 64% dari total permintaan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×