Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas batubara kian merekah. Mengutip Bloomberg, harga batubara Newcastle untuk kontrak pengiriman April 2021 berada di level US$93,80 per ton per Jumat (19/3). Ini merupakan level tertinggi yang diraih oleh batubara sejak November 2018.
Dalam sepekan harga batubara termal global sudah menguat 6,89%. Harga batubara saat ini juga sudah naik 15,09% sejak awal tahun atau secara year-to-date (Ytd).
Sejumlah emiten batubara pun sumringah di tengah kenaikan harga emas hitam ini. Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Apollonius Andwie mengatakan, kenaikan harga batubara tentunya menjadi kabar baik untuk industri. Apalagi setelah penurunan harga secara signifikan yang terjadi di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Apollo menilai, kenaikan harga batubara saat ini didorong oleh naiknya permintaan di China, yang juga turut membuat naiknya harga batubara di negeri Panda tersebut.
Baca Juga: Harga batubara cetak rekor tertinggi sejak November 2018
“Namun perlu dicatat bahwa harga komoditas sangat berfluktuasi, tergantung dengan kondisi pasar global,” terang Apollonius saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/3).
Tahun ini, PTBA berencana untuk menggenjot kinerja operasional. Emiten pelat merah ini menargetkan menjual 30,7 juta ton batubara tahun ini, naik 17,62% dari realisasi penjualan tahun sebelumnya yang hanya 26,1 juta ton.
Konstituen Indeks Kompas100 ini juga menargetkan kenaikan volume produksi, dari 24,8 juta ton di 2020 menjadi 29,5 juta ton di 2021.
Sebelumnya, Direktur Niaga PTBA Adib Ubaidillah mengatakan, terdapat peningkatan ekspor ke China di 2021 dibanding tahun lalu.
Baca Juga: Harga batubara tertekan tahun lalu, ini dampaknya bagi penghematan yang dilakukan PLN
Di Januari 2021 sendiri, PTBA telah menandatangani perjanjian penjualan 1,5 juta ton batubara ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Hal tersebut menjadi angin segar bagi PTBA dimana tahun lalu ekspor ke China mengalami penurunan akibat pagebluk.
Apollonius mengatakan, PTBA tentunya optimistis dengan target kenaikan produksi dan penjualan di tahun ini. Secara nasional pun memang terdapat kenaikan permintaan seiring dengan mulai pulihnya kegiatan industri dari dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: Emiten alat berat optimistis kinerja penjualan akan membaik, ini sebabnya
Mayotitas produksi PTBA akan dipasok ke pasar dalam negeri, yang permintaannya diproyeksi meningkat di tahun ini. Hal tersebut karena naiknya kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan kewajiban pembangunan smelter.
Dia merinci, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kebutuhan batubara untuk pembangkit naik dari 109 juta ton di 2020 menjadi 113 juta ton di 2021.
Selanjutnya: Bukit Asam (PTBA) tunjuk Adib Ubaidillah sebagai pelaksana tugas direktur keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News