Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Di Januari 2021 sendiri, PTBA telah menandatangani perjanjian penjualan 1,5 juta ton batubara ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Hal tersebut menjadi angin segar bagi PTBA dimana tahun lalu ekspor ke China mengalami penurunan akibat pagebluk.
Apollonius mengatakan, PTBA tentunya optimistis dengan target kenaikan produksi dan penjualan di tahun ini. Secara nasional pun memang terdapat kenaikan permintaan seiring dengan mulai pulihnya kegiatan industri dari dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: Emiten alat berat optimistis kinerja penjualan akan membaik, ini sebabnya
Mayotitas produksi PTBA akan dipasok ke pasar dalam negeri, yang permintaannya diproyeksi meningkat di tahun ini. Hal tersebut karena naiknya kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan kewajiban pembangunan smelter.
Dia merinci, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kebutuhan batubara untuk pembangkit naik dari 109 juta ton di 2020 menjadi 113 juta ton di 2021.
Selanjutnya: Bukit Asam (PTBA) tunjuk Adib Ubaidillah sebagai pelaksana tugas direktur keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News