Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) dinilai masih memiliki prospek positif seiring harga batubara yang diperkirakan masih cukup solid hingga tahun depan. Analis RHB Sekuritas Fauzan Luthfi Djamal memandang aktivitas pertambangan tahun depan masih akan tetap tinggi meskipun terdapat kecenderungan harga batubara akan terkoreksi.
Menurut Fauzan, terdapat sejumlah faktor yang membuat harga emas hitam ini masih akan solid ke depan. Permintaan batubara untuk kebutuhan listrik khususnya di Eropa akan lebih kondusif. Di satu sisi, pasokan batubara dari Rusia gencar dijual ke kawasan Asia Timur saat ini dengan harga terdiskon.
“Ini membuat permintaan batubara seaborne yang notabene datang dari Indonesia, Afrika Selatan, dan Australia bisa saja terhambat,” kata Fauzan kepada Kontan.co.id, Rabu (26/10).
Baca Juga: Simak Realisasi Kinerja Operasional United Tractors (UNTR) Per September 2022
Lebih lanjut, kebijakan di India dan China lebih berfokus untuk menggunakan batubara produksi lokal. Hal ini berpotensi menekan impor batubara yang dilakukan oleh kedua negara tersebut.
Fauzan menargetkan rata-rata harga batubara di 2022 masih akan berada di angka US$ 300 per ton, sementara di tahun depan akan berada di angka US$ 200 per ton
Moncernya harga batubara bermuara pada moncernya bisnis UNTR. Tingginya permintaan alat berat dari segmen pertambangan telah mendorong manajemen UNTR untuk menetapkan target yang lebih tinggi, yakni menjadi 5.500 unit dari sebelumnya 4.800 unit alat berat.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Serius Diversifikasi Bisnis Non Batubara
Catatan Fauzan, sebelum United Tractors mengubah panduan target penjualan, RHB Sekuritas sebenarnya sudah menargetkan UNTR mampu menjual alat berat lebih dari 4.800 unit, yakni di kisaran 5.300 unit.
“Target lebih tinggi yang dipasang UNTR juga menunjukkan kepercayaan yang lebih tinggi terhadap prinsipalnya, yakni Komatsu, yang masih memprioritaskan Indonesia dengan pangsa pasar saat ini di kisaran 28%. Ini juga untuk mengimbangi risiko dari penurunan permintaan di China yang baru-baru ini terjadi,” kata Fauzan. Tahun depan, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini diproyeksikan mampu menjual 6.030 unit alat berat Komatsu.
RHB Sekuritas merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga Rp 42.700 per saham. Risiko dari rekomendasi ini diantaranya melemahnya penjualan alat berat dan penurunan harga batubara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News