Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citadana Sekuritas mengubah target harga PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan mengharapkan kinerja membaik di kuartal III-2023.
Ciptadana Sekuritas mencermati adanya peningkatan signifikan pada harga ayam broiler dan DOC di kuartal III-2023 karena program pemusnahan ayam yang dilakukan oleh pemerintah.
Berdasarkan pedoman Kementerian Pertanian, pemerintah berencana memusnahkan sekitar 4 juta ekor, yang dalam program pemusnahan sebelumnya hanya 3 juta ekor.
Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) Kembali Pasok Ayam Hidup dan Karkas Ayam ke Singapura
Pemusnahan ini akan berlangsung mulai 24 Agustus hingga 7 Oktober dengan tujuan mengurangi kawanan induk sekitar 2,5 juta. Untuk melengkapi pemusnahan awal stok induk ini, perlu untuk mengurangi jumlah telur tetas subur (HE) berumur 19 hari sebanyak 4 juta/minggu, setara dengan sekitar 11,9 juta.
Analis Ciptadana Sekuritas Muhammad Gibran dalam riset 13 September 2023 mengatakan, sebagai dampak dari program pemusnahan yang dilakukan pemerintah, pasokan ayam broiler di pasaran telah kembali normal, sehingga menyebabkan kenaikan harga ayam broiler menjadi sekitar Rp 20.000-25.000 per unit dan mencapai Rp 21.032/kg di bulan Agustus.
“Situasi ini menguntungkan bagi JPFA dan hal ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan ASP produk unggas,” kata Gibran, Rabu (13/9).
Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Asing pada Selasa (15/8)
Kenaikan harga ini disebabkan oleh pemusnahan paksa yang terjadi antara bulan Februari dan Agustus, serta meningkatnya permintaan selama bulan Ramadhan.
Ciptadana Sekuritas merevisi perkiraan pendapatan pada 2023 hingga 2024 yang lebih tinggi terutama karena DOC dan Broiler menjadi lebih menguntungkan, didorong oleh harga jual yang lebih tinggi.
Berdasarkan perkiraan pendapatan baru yang lebih tinggi, Ciptadana Sekuritas juga merevisi target harga menjadi Rp 1,290 yang sebelumnya Rp1,000.
Adapun resiko yang dijelaskan oleh Ciptadana Sekuritas yaitu, pertama, permintaan ayam yang lebih lemah dari perkiraan. Kedua, harga jagung dan bungkil kedelai yang lebih tinggi dari perkiraan. Ketiga, berkurangnya kemampuan untuk meneruskan kenaikan harga bahan mentah.
Baca Juga: Kokok Emiten Ayam Semakin Pelan
Sementara itu, melemahnya harga komoditas-komoditas utama dan berlanjutnya intervensi pemerintah dalam pengelolaan pasokan ayam merupakan faktor-faktor yang akan mendukung profitabilitas JPFA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
