Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga saham empat bank besar Indonesia kompak melemah pada Oktober tahun 2025 ini. Apakah saham bank kategori blue chip ini layak dibeli atau jual atau tahan dahulu?
Harga saham Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), hingga Bank Negara Indonesia (BBNI) — semuanya mencatat penurunan signifikan sejak awal 2025.
Namun, di balik pelemahan ini, analis menilai saham perbankan justru mulai masuk area menarik untuk akumulasi karena valuasinya sudah jauh di bawah nilai wajar.
Pada perdagangan Selasa (14/10/2025), keempat saham bank pelat merah dan swasta terbesar ini kembali ditutup di zona merah:
Kode Saham | Harga (14/10/2025) | Perubahan Harian | Harga Awal 2025 | Perubahan YtD |
---|---|---|---|---|
BMRI | Rp 4.090 | -3,31% | Rp 5.850 | ▼ -15,68% |
BBCA | Rp 7.250 | -1,02% | Rp 9.900 | ▼ -26,77% |
BBRI | Rp 3.550 | -3,01% | Rp 4.250 | ▼ -15,68% |
BBNI | Rp 3.800 | -2,56% | Rp 4.590 | ▼ -17,21% |
Semua saham bank besar mencatat penurunan tajam secara year to date (YtD), seiring tekanan global, pelemahan rupiah, dan perlambatan pertumbuhan kredit.
Baca Juga: Pre-Order iPhone 17, Telkomsel Tawarkan Sejumlah Keuntungan, Cek Juga Harga Resmi
Penurunan Hanya Sementara?
Menurut Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas, penurunan pamor saham bank besar tahun ini bukan akhir dari cerita. “Kalau bicara pamor bank, setiap tahun bank tetap jadi primadona. Hanya saja, mungkin tahun ini pamornya sedang menurun,” ujar Nico kepada Kontan, Senin (13/10/2025).
Nico menilai bahwa dukungan kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah dan Menteri Keuangan akan menjadi katalis positif untuk sektor perbankan ke depan.
Ia juga menyebut bahwa kinerja keuangan kuartal II/2025 yang sempat melemah berpotensi membaik pada kuartal III, seiring pemulihan ekonomi.
“Secara jangka menengah hingga panjang, peluang dan prospek saham perbankan masih sangat baik. Rebound bisa terjadi menjelang akhir tahun lewat momentum window dressing,” tambah Nico.
Tonton: Gaji Setara UMP! Kemenaker Buka 80.000 Slot Magang Nasional untuk Lulusan Baru
Momentum Buy on Dip
Sementara itu, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, menilai saham-saham bank besar saat ini sedang berada dalam fase major sideways.
Artinya, harga saham bank blue chip sedang bergerak mendatar dalam rentang tertentu — dan ini justru membuka peluang bagi investor untuk menerapkan strategi buy on dip. “Harga saham bank besar sudah di bawah nilai wajar (fairly valued). Ini saatnya mencermati momentum beli ketika harga turun,” ujar Nafan.
Menurutnya, langkah Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dan kucuran dana Rp 200 triliun dari Kementerian Keuangan bisa memperbaiki likuiditas perbankan dan mendorong pertumbuhan kredit berkualitas.
“Harapan rebound saham perbankan hingga akhir tahun masih terbuka lebar,” tambahnya.
Baca Juga: Resmi Dijual Di Bandung, Harga BYD Atto 1 Lebih Mahal Dibanding Jakarta, Cek BYD Lain
Rekomendasi Saham
Para analis menyarankan agar investor menyesuaikan strategi investasi dengan profil risikonya. Investor jangka pendek disarankan belum agresif masuk ke saham bank karena volatilitas masih tinggi.
Investor jangka panjang justru bisa akumulasi beli bertahap, mengingat valuasi saham bank besar sudah relatif murah.
Berikut rekomendasi saham big banks 2025 dari analis:
Kode Saham | Rekomendasi | Target Harga (2025) |
---|---|---|
BBCA | Accumulative Buy | Rp 8.100 |
BBRI | Accumulative Buy | Rp 4.530 |
BBNI | Accumulative Buy | Rp 4.370 |
BMRI | Accumulative Buy | Rp 4.530 |
“Saham bank besar kini berada di level menarik untuk akumulasi. Dengan fundamental yang masih kuat, peluang rebound di akhir tahun terbuka lebar,” tegas Nafan.
Selanjutnya: BEI Buka Kembali Perdangangan Saham AYLS, TRUE, dan PGLI pada Hari Ini (15/10)
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 15 Oktober 2025: Saatnya Kolaborasi dan Ambil Peluang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News