Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) pada 2025 dinilai tetap penuh tantangan meski mencatatkan kinerja operasional yang solid.
Maybank Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi hold ITMG, dengan penurunan target harga menjadi Rp 21.000, dari sebelumnya Rp 25.000, seiring dengan penurunan tajam harga batubara dan tekanan marjin yang membayangi profitabilitas perusahaan.
"Eksekusi operasional ITMG pada 2024 cukup solid, namun pelemahan tajam harga batubara serta tekanan biaya menjadi hambatan utama bagi prospek keuangan mereka di 2025," tulis Analis Maybank Sekuritas Indonesia, Hasan Barakwan dalam riset, Rabu (5/3).
Baca Juga: Maybank Sekuritas Indonesia Turunkan Target Harga Saham INCO, Ini Alasannya
Pada tahun 2024, ITMG mencatatkan peningkatan produksi batubara sebesar 20% secara tahunan (year on year/ yoy) menjadi 20,2 juta ton, dan volume penjualan mencapai 24,0 juta ton atau tumbuh 16% yoy, didorong oleh peningkatan produksi dari anak usaha BEK dan IMM.
Rasio pengupasan juga membaik dari 12,5 kali menjadi 10 kali, sementara biaya tunai turun 5% yoy menjadi US$ 62 per ton. Meski begitu, penurunan ASP sebesar 16% menjadi US$ 95 per ton menyebabkan laba bersih turun 24,9% yoy menjadi US$374 juta.
Hasan menjelaskan bahwa penurunan harga dan kenaikan biaya produksi akan berdampak lebih dalam pada 2025. Maybank Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih ITMG tahun depan sebesar 38,3% menjadi US$ 215 juta, turun 42,9% dari 2024.
Revisi ini dipicu oleh penurunan asumsi ASP menjadi US$ 84 per ton atau 8% yoy, serta kenaikan estimasi biaya tunai 4,8% yoy menjadi US$ 66 per ton, akibat efek kebijakan B40 dan pencabutan subsidi bahan bakar.
Baca Juga: BRI Danareksa Pangkas Target Harga Saham Astra International (ASII), Simak Ulasannya
Margin laba bersih juga diperkirakan turun menjadi hanya 9,9%, dari 16,3% di 2024. "Ini menunjukkan betapa kuatnya tekanan eksternal terhadap profitabilitas ITMG, meski volume produksi dan penjualan tetap stabil di 21,8 juta ton dan 25,6 juta ton," jelas Hasan.
Pendapatan ITMG pun diprediksi turun 7,9% yoy menjadi US$ 2,17 miliar, dengan margin laba kotor menyusut signifikan ke level 22,4% dari 30,3% pada tahun sebelumnya.
Dengan kondisi pasar yang masih diliputi ketidakpastian, Maybank Sekuritas menyarankan investor untuk bersikap hati-hati.
“Kami mempertahankan rekomendasi hold dengan target harga baru Rp 21.000, seiring dengan pandangan konservatif terhadap potensi pemulihan harga batubara dan dinamika biaya produksi ke depan," tutup Hasan.
Selanjutnya: Pasar Kripto Masih Volatil Selama Penangguhan Tarif Trump, Ini Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Daya Tahan Tubuh Lebih Kuat di Musim Hujan, Tidak Gampang Sakit!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News