kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Grup Sinarmas Terjun ke Panas Bumi, Persaingan Bisnis Geothermal di RI Makin Panas


Kamis, 11 September 2025 / 03:21 WIB
Grup Sinarmas Terjun ke Panas Bumi, Persaingan Bisnis Geothermal di RI Makin Panas
ILUSTRASI. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Foto: Dok. Dian Swastatika Sentosa


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Bisnis energi panas bumi atau geothermal semakin ramai digarap korporasi besar di Indonesia. Alasannya, potensi sumber daya yang melimpah belum tergarap optimal, sementara kebutuhan energi bersih terus meningkat.

Menurut Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, mencapai 24 gigawatt (GW). Namun, kapasitas terpasang baru sekitar 2,6 GW. 

“Permintaan energi bersih dan dukungan regulasi membuat sektor ini prospektif. Meski begitu, biaya eksplorasi, izin, dan risiko sosial tetap menjadi tantangan,” jelasnya, Selasa (9/9).

Potensi besar inilah yang menarik minat banyak pemain. Terbaru, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), anak usaha Grup Sinarmas, menggandeng Energy Development Corporation (EDC) dari Filipina. 

Lewat anak usaha masing-masing, PT DSSR Daya Mas Sakit dan PT FirstGen Geothermal Indonesia, keduanya akan mengembangkan sumber daya panas bumi dengan kapasitas gabungan mencapai 440 megawatt (MW) di enam wilayah, termasuk Jawa Barat, Jambi, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, dan Flores.

Masuknya DSSA menambah daftar korporasi besar yang sudah lebih dulu terjun ke sektor ini, seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), dan PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN).

Baca Juga: Saham ARTO Melompat 7,11% dan Jadi Top Gainers Utama LQ45, Ini Sentimen Positifnya

PGEO tercatat memiliki kapasitas terkelola 727,5 MW dari total area 1.933 MW, sementara BREN melalui Star Energy menjadi operator terbesar dengan kapasitas 886 MW ditambah ekspansi 112 MW yang sedang berjalan.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai langkah Grup Sinarmas masuk ke panas bumi wajar. 

“Geothermal sangat dibutuhkan ke depan seiring berkurangnya ketergantungan pada energi batu bara,” ujarnya.

Dengan prospek tersebut, Nafan merekomendasikan akumulasi beli saham PGEO dengan target harga Rp 1.725 per saham. 

Tonton: IHSG Kembali Anjlok Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 9 September 2025

Kiwoom Sekuritas juga memberi rekomendasi beli untuk PGEO karena memiliki sumber daya kuat dan posisi dominan di industri panas bumi.

Selanjutnya: Saham ARTO Melompat 7,11% dan Jadi Top Gainers Utama LQ45, Ini Sentimen Positifnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×