Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menargetkan laba kotor atau earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) yang disesuaikan positif pada kuartal IV tahun ini. Target tersebut lebih cepat lima sampai enam kuartal dari target awal perseroan.
Analis Niko Margaronis analis BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbarunya mengatakan, GOTO bisa mencapai EBITDA positif tanpa harus melakukan pendanaan baru.
Namun, Niko lebih konservatif dengan menargetkan GOTO mencapai EBITDA positif pada 2025 dan margin kontribusi positif pada Kuartal III/2023.
Menurut Niko, unit bisnis fintech GOTO akan jadi pendorong pertumbuhan ekosistem perusahaan ke depan.
Baca Juga: IHSG Ditutup di 6.895 Pada Jumat (17/2), BRIS, GOTO, BBTN Top Gainers LQ45
"GoTo Financial adalah pendorong yang erat dan pertumbuhan ekosistem dengan GoPay akan tetap menjadi katalis utama. Dengan layanan GoFood, GoBiz, Gomodal, dan Gokashir, penetrasi Gopay akan makin berkembang," tulis Nico dalam risetnya dikutip Jumat (17/2).
Apalagi, ada sebanyak 20,5 juta UMKM yang sudah terdigitalisasi dan pemerintah juga akan meningkatkan jumlah UMKM go digital mencapai 30 juta UMKM pada 2023.
BRI Danareksa Sekuritas memproyeksi pendapatan GOTO pada 2023 akan mencapai Rp 22,93 triliun dari posisi Rp 13,03 triliun pada tahun lalu.
Hal didukung oleh sejumlah inisiatif seperti pemberlakuan skema biaya baru untuk official store Tokopedia, termasuk di dalamnya soal aturan bebas ongkos kirim (ongkir). Hal ini dinilai akan membantu kenaikan take-rate (komisi) Tokopedia sekitar 4% pada tahun 2023 ini.
Nico memperkirakan biaya promosi, pemasaran, dan iklan ke depan dapat menurun seiring bertambahnya sinergi ekosistem GOTO. Ia mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 196 per saham.
Baca Juga: IHSG Berbalik Melemah ke 6.876,2 di Akhir Sesi Pertama, Sektor Properti Anjlok
Target harga ini sudah mempertimbangkan penurunan minat investor global terhadap saham sektor teknologi.
Sementara riset PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia yang ditulis Ryan Winipta dan Baruna Arkasatyo menilai perubahan direksi dan dewan komisaris terbaru menunjukkan bahwa GOTO akan mulai memetik hasil dengan menerapkan lebih banyak strategi optimalisasi biaya yang agresif.
“Meskipun demikian, kami tetap konservatif dengan memperkirakan dan mengharapkan GoTo dapat mencapai adjusted EBITDA positif pada Kuartal I/2024 dibandingkan panduan GOTO pada kuartal IV/2023, sambil menunggu rincian lebih lanjut dan bukti optimalisasi biaya,” tulis riset tersebut.
Menurut CGS-CIMB, GoTo juga harus mendapat manfaat dari potensi masuknya saham GOTO dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dan Financial Times Stock Exchange (FTSE), bersama dengan pembelian tambahan dari dana institusional lokal. Sekuritas ini meningkatkan rekomendasi dari hold menjadi buy untuk saham GOTO dengan target harga Rp 150.
Mengutip Kontan.co.id, Andres Soelistyo, Direktur Utama GOTO dalam paparan kepada media pada Kamis (16/2) mengatakan, panduan GOTO ke depan akan fokus pada adjusted EBITDA.
"Progres sejauh ini sudah sangat besar,” kata Andres Soelistyo, Direktur Utama GOTO dalam paparan kepada media, Kamis (16/2).
Baca Juga: Asing Net Sell Jumbo Saat IHSG Terkoreksi, Cermati Saham-Saham yang Banyak Dilego
Sementara itu, margin kontribusi grup GOTO ditargetkan akan positif pada kuartal pertama 2023 dari sebelumnya ditargetkan akan positif pada kuartal ketiga 2023. Menurut Andre, target pencapaian profitabilitas ini akan membawa GOTO mencapai arus kas yang positif.
Sepanjang 2022, gross transaction value (GTV) Grup mencapai Rp 613 triliun atau tumbuh 33% secara year-on-year (YoY). Capaian ini sejalan dengan pedoman kinerja yang telah ditetapkan. Pada kuartal keempat sendiri, GTV Grup tumbuh 18% dari kuartal ketiga 2022 mencapai Rp 162 triliun.
Andre menjabarkan, untuk mencapai kinerja yang positif, pihaknya telah menyiapkan tiga strategi. Pertama, optimalisasi pendapatan dengan memanfaatkan peluang dan mengembangkan bisnis dengan margin yang lebih tinggi.
Misalnya, GOTO telah meluncurkan layanan premium seperti Gocar luxe hingga Go-corp.
GOTO juga akan mengembangkan produk-produk yang tahun lalu sudah dikembangkan. Salah satunya adalah advertising dan layanan fintech GOTO juga akan melakukan pengelolaan beban usaha, baik beban variabel maupun biaya tetap.
Baca Juga: Beda Arah, Cek Harga Saham GOTO dan BBRI di Perdagangan Rabu (15/2)
“Banyak inisiatif untuk melakukan optimasi dan perampingan,” sambung Andre.
Terakhir, GOTO akan melakukan pengembangan produk berbasis ekosistem integrasi.Ini adalah strategi pengembangan produk meliputi layanan On-Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News