Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi salah satu emiten pertambangan yang getol mendiversifikasi bisnis di luar segmen batubara termal. Anak perusahaan ADRO meliputi segmen pertambangan, kapal tongkang, pemuatan kapal, pengerukan, jasa pelabuhan, dan pembangkit listrik.
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap menilai, berkat model bisnis tersebut, ADRO berhasil mencatatkan biaya tunai terendah diantara emiten yang berada dalam cakupan Mirae Asset pada tahun lalu. Pada tahun 2018, ADRO memperluas portofolio bisnisnya melalui akuisisi tambang batubara Kestrel. Kestrel merupakan tambang batubara metalurgi bawah tanah yang terletak di Queensland, Australia.
Mirae Asset Sekuritas mencatat bahwa bisnis batubara metalurgi dan pembangkit listrik ADRO mulai membaik secara bertahap di kuartal pertama 2021. Jumlah kerugian pada joint venture Kestrel sebesar US$ 1,7 juta dari sebelumnya mencapai US$ 9 juta di 2020.
“Kami berekspektasi usaha patungan ini membukukan laba sebesar US$ 27,1 juta di tahun 2021,” tulis Juan dalam riset, Selasa (24/8).
Baca Juga: Prospektif, Mirae Asset Sekuritas rekomendasikan saham-saham sektor batubara ini
Pada tahun ini, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan ADRO akan mengalami peningkatan produksi batubara kokas menjadi 2,4 juta ton dari sebelumnya hanya 1,5 juta ton di 2020.
Mirae Asset memproyeksi ADRO akan menggenggam pendapatan bersih senilai US$ 3,27 miliar. Laba bersih Adaro Energy diprediksikan mencapai US$ 420 miliar di tahun ini.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 1.600 per saham. Rekomendasi ini didorong oleh diversifikasi lini bisnis yang dilakukan ADRO untuk memitigasi risiko dari harga batubara termal. Faktor pengendalian biaya yang lebih baik dari model bisnis yang terintegrasi juga turut menjadi pertimbangan.
Hanya saja, risiko dari rekomendasi ini adalah harga batubara global yang lebih rendah dan adanya perubahan peraturan (regulasi).
Baca Juga: Harga batubara tren naik, apakah saham ADRO, PTBA, ITMG, UNTR, HRUM yang layak beli?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News