kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Genjot produksi, TINS perluas eksplorasi


Jumat, 29 September 2017 / 19:05 WIB
Genjot produksi, TINS perluas eksplorasi


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang, PT Timah Tbk (TINS) membidik kenaikan produksi bijih timah tahun ini hingga 35.000 ton. Langkah tersebut dilakukan dengan memperluas cakupan eksplorasi timah pada tambang yang sudah ada.

TINS menargetkan akan memperbesar kapasitas produksi tambang. Diantaranya yakni melakukan eksplorasi pada daerah Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang belum dibor. Juga melakukan pengecekan ulang pada tambang yang sudah dibor. "Potensinya masih besar, ini menjadi sumber cadangan kami," kata Sekretaris Perusahaan TINS Amin Haris Sugiarto, Kamis (28/9).

Dia menyatakan, tahun ini, belum akan menambah IUP. Namun, akan memaksimalkan potensi cadangan dari tambang yang sudah ada. Luas seluruh IUP yang dimiliki oleh TINS di darat 331.580 hektare (ha), sedangkan luas IUP di laut 184.400 ha. Saat ini, eksplorasi TINS berada di Bangka, Belitung, dan Pulau Kundur. "Untuk mengimbangi eksplorasi tersebut, kami juga akan menambah alat-alat produksi seperti kapal," papar Amin.

Nah, biaya untuk memperbesar kapasitas produksi dan pembelian alat-alat produksi menelan belanja modal (capex) paling besar. Sedangkan biaya eksplorasi masih menggunakan dana dari internal cash perusahaan. Sebagai catatan, tahun ini TINS memiliki capex sebesar Rp 2,6 triliun. "Realisasi sampai Juni sudah 60%-70% terserap," imbuhnya.

Dari target produksi 35.000 ton bijih timah, sampai semester 1 tahun ini, TINS telah menghasilkan bijih timah sebesar 16.078 ton. Angka ini naik 76,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 9.108 ton. Produksi logam timah naik 56,56% menjadi 14.905 metrik ton dibandingkan semester pertama tahun 2016 sebesar 9.520 metrik ton.

Adapun penjualan logam timah tercatat 14.404 metrik ton atau naik 23,30% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 11.682 metrik ton. Sebagai informasi, TINS juga baru saja menjalin kerja sama dengan Yunnan Tin Group, Thiongkok mengenai pemprosesan timah. Khususnya untuk industri berbahan kimia dan pengembangan usaha, serta pemanfaatan sumberdata timah.

Dalam catatan KONTAN, TINS juga sempat menyatakan akan berupaya mencari lahan pertambangan timah baru selain yang berada di Bangka Belitung maupun di luar Bangka Belitung. Nantinya, wilayah baru yang dibidik tersebut akan dijadikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) baru, karena cadangan timah dari 128 IUP milik TINS berjenis aluvial terus menipis. Bahkan diprediksi, cadangan timah jenis aluvial tersebut akan habis pada 10 tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×