kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Akumulasi beli saham TINS


Jumat, 29 September 2017 / 18:01 WIB
Analis: Akumulasi beli saham TINS


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) menggenjot produksi bijih timah. Tahun ini, TINS memaksimalkan potensi tambang dari eksplorasi lanjutan.

Dari target produksi 35.000 ton bijih timah, sampai semester I 2017, TINS telah menghasilkan bijih timah sebesar 16.078 ton. Angka ini naik 76,52% dibandingkan periode yang sama tahun 2016, yakni 9.108 ton.

Dalam catatan KONTAN, TINS juga sempat menyatakan akan berupaya mencari lahan pertambangan timah baru selain yang berada di Bangka Belitung maupun di luar Bangka Belitung. Nantinya, wilayah baru yang dibidik tersebut akan dijadikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) baru. Sebab, cadangan timah dari 128 IUP milik TINS berjenis aluvial terus menipis. Bahkan diprediksi, cadangan timah jenis aluvial tersebut akan habis dalam 10 tahun mendatang.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan, perluasan eksplorasi dan tambang baru TINS, dinilai tepat sewaktu harga timah dunia menurun. "Di mana saat ini harga timah  di level US$ 20.660/ton. Pada saat timah turun diharapkan perseroan mendapat tambang pada harga murah mengikuti harga timah," terangnya, Kamis (29/9).

Lanjut Bertoni, permintaan dunia terhadap timah berpotensi meningkat, sementara cadangan akan berkurang. Dengan berkurang cadangan timah dunia, maka potensi mendorong harga spot timah dunia. "Sehubungan menanti harga timah naik, perseroan beberapa tahun terakhir telah melakukan upaya dengan memaksimalkan aset yang tidur digunakan untuk pembangunan properti," katanya.

TINS juga telah melakukan efisiensi beban sehingga dapat menutupi operasional. Menurutnya, investor perlu memperhatikan tren penurunan harga spot timah yang diperkirakan masih berlanjut hingga akhir tahun ini. "Untuk trading jangka pendek sebaiknya perhatikan pergerakan harga spot timah. Hal tersebut berpotensi menggerakan harga TINS," imbuhnya.

Dengan sentimen tersebut, Rio merekomendasikan akumulasi beli saham TINS pada kisaran Rp 750-Rp 790 dan dengan target harga Rp 1.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×