Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) gencar mengejar kontrak-kontrak anyar untuk menunjang pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini.
Emiten yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan dan penyedia jaringan internet ini pun terus memperluas portofolio segmen bisnis dan jangkauan wilayahnya.
Sekretaris Perusahaan Transkon Jaya Alexander Syauta menyampaikan bahwa hingga bulan Juli 2021, TRJA telah mengantongi kontrak sekitar Rp 150 miliar.
Pada periode semester pertama, kontrak yang dikantongi TRJA sebesar Rp 125 miliar, dan ada tambahan sekitar Rp 25 miliar yang diperoleh pada bulan Juli.
Baca Juga: Lanjutkan ekspansi, Transkon Jaya (TRJA) raih kontrak penyewaan light bus
Pada semester kedua ini, Alexander menegaskan TRJA akan terus menjajaki potensi kontrak-kontrak baru. "Masih ada sejumlah kontrak baru yang akan dikejar oleh TRJA. Ada kemungkinan kontrak baru yang didapat di bulan Agustus sampai Desember," kata Alexader kepada Kontan.co.id, Jum'at (6/8).
Kontrak-kontrak yang didapatkan TRJA saat ini lebih bervariasi. Tidak hanya bertumpu pada penyewaan kendaraan untuk segmen bisnis pertambangan batubara, namun juga diperoleh dari segmen nikel dan infrastruktur.
Emiten yang berpusat di Balikpapan, Kalimantan Timur ini juga terus memperluas jangkauan wilayahnya ke Indonesia Timur. Terbaru, pada Juli lalu TRJA meraih kontrak baru untuk penyewaan jenis kendaraan light bus untuk operasional di wilayah Sulawesi Utara.
Selain berasal dari perolehan kontrak-kontrak baru, TRJA juga berharap kinerja tahun ini bisa terdorong oleh kenaikan harga komoditas batubara. Maklum saja, pendapatan dan bisnis penyewaan kendaraan TRJA masih didominasi dari segmen batubara dengan kontribusi hingga 85%.
Sebagai informasi, harga batubara kini tengah berada di level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Berkaca dari Harga Batubara Acuan (HBA), pada Agustus 2021 ini HBA ditetapkan sebesar US$ 130,99 per ton.
Kondisi ini diharapkan bisa menjadi katalis positif bagi kinerja TRJA. "Tentu, karena kebutuhan akan kendaraan meningkat, dan tingkat pembayaran dari customer juga menjadi lebih lancar," sambung Alexander.
Baca Juga: Transkon Jaya (TRJA) meningkatkan kontribusi pendapatan dari portofolio non-batubara
Dengan kondisi seperti itu, ditambah dengan sejumlah kontrak baru yang tengah dijajaki, TRJA optimistis bisa mencapai target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 10% pada tahun ini. "Kami masih mengusahakan sesuai target," ujarnya.
TRJA pun terus melakukan pengembangan usaha di luar portofolio segmen batubara. Dengan diversifikasi sumber kontrak yang dikerjakan, dalam paparan publik Juli lalu dikemukakan bahwa TRJA ingin mengurangi pendapatan dari segmen batubara sebanyak 5% pada tahun ini.
TRJA, sambung Alexander, juga terus berupaya meningkatkan kualitas dan inovasi layanan. Dalam pengadaan kendaraan, misalnya, dengan menjajaki penyediaan mobil listrik. "Dalam waktu dekat, akan disediakan kendaraan (listrik) untuk trial," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News