Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Emiten yang berpusat di Balikpapan, Kalimantan Timur ini juga terus memperluas jangkauan wilayahnya ke Indonesia Timur. Terbaru, pada Juli lalu TRJA meraih kontrak baru untuk penyewaan jenis kendaraan light bus untuk operasional di wilayah Sulawesi Utara.
Selain berasal dari perolehan kontrak-kontrak baru, TRJA juga berharap kinerja tahun ini bisa terdorong oleh kenaikan harga komoditas batubara. Maklum saja, pendapatan dan bisnis penyewaan kendaraan TRJA masih didominasi dari segmen batubara dengan kontribusi hingga 85%.
Sebagai informasi, harga batubara kini tengah berada di level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Berkaca dari Harga Batubara Acuan (HBA), pada Agustus 2021 ini HBA ditetapkan sebesar US$ 130,99 per ton.
Kondisi ini diharapkan bisa menjadi katalis positif bagi kinerja TRJA. "Tentu, karena kebutuhan akan kendaraan meningkat, dan tingkat pembayaran dari customer juga menjadi lebih lancar," sambung Alexander.
Baca Juga: Transkon Jaya (TRJA) meningkatkan kontribusi pendapatan dari portofolio non-batubara
Dengan kondisi seperti itu, ditambah dengan sejumlah kontrak baru yang tengah dijajaki, TRJA optimistis bisa mencapai target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 10% pada tahun ini. "Kami masih mengusahakan sesuai target," ujarnya.
TRJA pun terus melakukan pengembangan usaha di luar portofolio segmen batubara. Dengan diversifikasi sumber kontrak yang dikerjakan, dalam paparan publik Juli lalu dikemukakan bahwa TRJA ingin mengurangi pendapatan dari segmen batubara sebanyak 5% pada tahun ini.
TRJA, sambung Alexander, juga terus berupaya meningkatkan kualitas dan inovasi layanan. Dalam pengadaan kendaraan, misalnya, dengan menjajaki penyediaan mobil listrik. "Dalam waktu dekat, akan disediakan kendaraan (listrik) untuk trial," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News