kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gencar ekspansi, utang PGAS bengkak dua kali lipat


Selasa, 04 November 2014 / 19:55 WIB
Gencar ekspansi, utang PGAS bengkak dua kali lipat
ILUSTRASI. Cesare Casadei merayakan golnya ke gawang tim Brasil U-20 dalam laga pertama Grup D di Piala Dunia U-20 Argentina, 22 Mei 2023.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Banyaknya ekspansi yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk membuat utangnya membengkak. Per Kuartal III-2014, liabilitas jangka panjang emiten bursa berkode PGAS ini meningkat dari US$ 771,06 juta per Desember 2013, menjadi US$ 2,15 miliar.

Melonjaknya utang PGAS tersebut karena adanya tambahan utang obligasi sebesar US$ 1,33 miliar. Sementara pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun mencapai US$ 508,95 juta.

Jika ditotal dengan kewajiban jangka pendek, total liabilitas PGAS mencapai US$ 2,6 miliar, tumbuh dua kali lipat dibandingkan US$ 1,65 miliar pada Desember 2013 lalu.

Pada 28 Agustus 2014 lalu, PGAS memang menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Sindikasi senilai US$ 650 juta. Tenornya mencapai 5 tahun. Sindikasi perbankan itu berasal dari Australian and New Zealand Banking Group Limited (ANZ), The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,Ltd (BTMU), Citigroup Global Markets Singapore Pte.Ltd (Citi), The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Pendanaan dari pinjaman sindikasi itu bakal digunakan untuk pengembangan infrastruktur gas bumi di Indonesia. Terutama untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi yang pada akhirnya berdampak pada program pengurangan subsidi minyak.

Selain itu pinjaman tersebut juga digunakan untuk memperkuat dan mengamankan pasokan gas bumi dengan cara melakukan investasi di bidang hulu gas bumi.

PGAS juga menambah utang dari penerbitan surat utang alias obligasi. Pada 16 Mei 2014, PGAS menerbitkan obligasi global senilai US$ 1,35 miliar bertenor 10 tahun. Sementara kupon obligasi itu dipatok 5,125%.

Dana hasil penerbitan obligasi ini digunakan untuk menambah modal kerja dan mengembangkan infrastruktur gas bumi. Selain itu, PGAS juga masih memiliki pinjaman jangka panjang dari BNI sebesar US$ 58,25 juta.

Dengan banyaknya pinjaman baru tersebut, Debt to Equity Ratio (DER) PGAS meningkat dari 0,3 kali pada tahun lalu menjadi 0,7 kali.

Namun menurut Investor Relation PGAS, Nusky Suyono, pinjaman tersebut masih dalam batas wajar. Informasi saja, saat ini total ekuitas PGAS sebesar US$ 2,8 miliar. "Kami menjaga DER di bawah dua kali," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (4/11).

Tetapi tak dapat dipungkiri, melonjaknya utang juga membuat beban keuangan PGAS turut membengkak dari US$ 13,88 juta pada periode September 2013 menjadi US$ 44,28 juta pada sembilan bulan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×