Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengantongi fasilitas pinjaman senilai US$ 650 juta dari sejumlah bank asing. Pinjaman sindikasi ini memiliki tenor lima tahun.
Adapun, pinjaman itu terdiri dari US$ 590 juta untuk porsi dalam negeri. Sisanya, diambil dari luar negeri (offshore). Suku bunga masing-masing ditetapkan sebesar Libor + 225 basis poin (bp) dan Libor + 200 bp.
M Riza Pahlevi Tabrani, Direktur Keuangan PGAS menyebutkan, beberapa bank pemberi pinjaman sindikasi itu adalah Australian and New Zealand Banking Group Limited (ANZ), The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,Ltd (BTMU), Citigroup Global Markets Singapore Pte.Ltd (Citi), The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Dana hasil pinjaman ini akan digunakan perseroan untuk pengembangan infrastruktur gas bumi di Indonesia.
"Ini untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi," terang Riza dalam pernyataan resminya, Kamis (28/9).
Selain itu, BUMN gas ini juga akan menggunakan utang bank ini untuk investasi di bidang hulu gas bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News