Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) terus mengalami penurunan kinerja. Pada kuartal ketiga, PGAS mengantungi laba US$ 591,79 juta. Raihan untung tersebut turun 7,76% dari US$ 641,61 juta.
Terkikisnya laba bersih PGAS ini dipengaruhi nilai tukar. Penguatan mata uang dollar mempengaruhi pendapatan selisih kurs terutama yang berasal dari translasi kewajiban mata uang Yen ke Dollar. Adapun, laba kurs PGAS menurun dari US$ 58,11 juta menjadi US$ 15,79 juta.
Padahal, pendapatan PGAS masih mampu naik 14,54% dari US$ 2,2 miliar menjadi US$ 2,51 miliar. Pendapatan distribusi gas berkontribusi terbesar yakni US$ 2,13 miliar. Kemudian, tansmisi gas US$ 143,1 juta, penjualan minyak dan gas US$ 219,35 juta, serta sewa fiber optik US$ 5,77 juta.
Naiknya pendapatan PGAS diperoleh dari peningkatan volume penjualan dari usaha distribusi 6% dari 808 MMSCFD menjadi 859 MMSCFD. Sedangkan dari usaha transmisi, pengaliran gas PGAS dan anak usahanya PT Transportasi Gas Indonesia turun tipis dari 867 MMSCFD ke posisi 864 MMSCFD.
Adapun, beban pokok pendapatan PGAS melonjak 22,6% dari US$ 1,15 miliar menjadi US$ 1,41 miliar. Kenaikan harga ini disebakan oleh meningkatnya harga beli gas dari pemasok per 1 April 2013.
Untuk memulihkan bisnisnya, PGAS pun berusaha menggenjot penggunaan Bahan Bakar Gas bagi sektor industri, Usaha Kecil Menengah (UKM), transportasi, dan rumah tangga. "Langkah PGAS serius dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi akan berdampak besar terhadap percepatan pemanfaatan gas bumi dan juga konversi BBM ke gas bumi," ungkap Direktur Utama PGAS, Hendi Prio Santoso, dalam siaran pers, Jumat (31/10).
Lebih lanjut, PGAS memiliki pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun sebesar US$ 108,97 juta. Kemudian, pinjaman jangka panjang PGAS tercatat US$ 508,95 juta.
Sekedar informasi, PGAS meraih pinjaman US$ 650 juta di 28 Agustus lalu. Pinjaman bertenor 5 tahun itu diperoleh secara sindikasi dari Australian and New Zealand Banking Group Limited, The bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, Citigroup Global Markets Singapore Pte Ltd, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation.
Direktur Keuangan PGAS Riza Pahlevi Tabrani menyebut bahwa pendanaan itu akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi. Emiten pelat merah ini memanfaatkannya untuk memperkuat dan mengamankan pasokan gas bumi dengan berinvestasi di bidang hulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News