kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

GEMS dapatkan pinjaman Bank Mega US$ 50 juta


Rabu, 01 April 2015 / 22:37 WIB
GEMS dapatkan pinjaman Bank Mega US$ 50 juta
ILUSTRASI. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung I Ketut Sumedana memberikan keterangan kepada wartawan


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Perusahan tambang batubara PT Golden Energy Mines Tbk mendapatkan pinjaman dari bank Mega sebesar US$ 50 juta. Perjanjian pinjaman itu ditandatangani pada 25 Maret 2015.

Sekertaris Perusahaan Golden Energy Mines Sudin Sudiman mengatakan pinjaman itu memiliki bunga sebesar 10% dengan jangka waktu 10 tahun. "Dana itu akan digunakan untuk refinancing investasi fixed asset," ujar Sudin kepada Kontan, Selasa (31/3).

Untuk tahun ini, emiten berkode GEMS ini menargetkan produksi batubara sebanyak 8,5 juta ton. Rinciannya sekitar 6 juta ton akan berasal dari konsesi Borneo Indo Bara. Anak usaha GEMS ini merupakan pemegang konsesi PKP2B generasi kedua dengan luas lahan 24.100 hektare di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Sisanya sebanyak 2,5 juta ton berasal dari konsesi Kuansing Inti Makmur. Anak usaha Golden Energi Mines ini merupakan pemegang konsesi lahan seluas 2.610 hektare di kabupaten Bungo, Jambi. "Angka produksi batubara ini merupakan peningkatan 28,7 % dari tahun lalu 6,6 juta ton," katanya.

Pada 2015 ini, perusahaan menargetkan penjualan batubara sebanyak 13 juta ton. Sekitar 8,5 juta ton berasal dari produksi batubara  dan 4,5 juta ton berasal dari batubara pihak ketiga yang dibeli perusahaan. Target penjualan ini lebih besar dari penjualan pada tahun 2014 lalu sebesar 9 juta ton. GEMS  menjual batubaranya ke negara-negara ASEAN, China dan India.

GEMS juga sedang menjajaki kemungkinan untuk menjual batubaranya ke pembangkit listrik milik PLN. Sudin mengatakan pada kuartal II tahun 2015 ini, perusahaannya akan mengikuti tender pasokan batubara untuk PLN. "Tahun lalu kita ikuti tender di PLN, tetapi speknya kurang memenuhi," beber dia.

Kontrak penjualan batubara ke PLN biasanya minimal 1 tahun lamanya dengan jumlah batubara tertentu. GEMS siap memasok batubara untuk PLN dari Konsesi Borneo Indo Bara.  
 
Untuk tahun 2015, perusahaan belum bisa mematok target pendapatan dan laba bersih. Apalagi situasi harga batubara di tahun 2015 ini belum bisa diprediksi secara pasti. Namun, kemungkinan harga batubara akan flat dan sedikit naik sesuai dengan index saat ini.  

Tahun ini GEMS mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 8 juta . Angka belanja modal ini turun 11% dari belanja modal pada tahun 2014 sebesar US$ 9 juta .Dana itu digunakan untuk pemeliharaan jalan tambang atau hauling road.

GEMS juga membuka peluang untuk menjajagi bisnis pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara. Saat ini pemerintah membuka peluang bagi perusahaan tambang untuk membangun pembangkit listrik mulut tambang hanya dengan mengajukan proposal usulan.

Namun, pihaknya masih menunggu detail peraturan dari pemerintah terkait rencana pembangunan pembangkit itu. " Rencananya masih mentah, kami belum buat proposalnya,"tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×