Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mencatat penurunan laba pada tahun 2014. GEMS membukukan laba bersih Rp 133,4 miliar atau turun 41,2% dari tahun 2013 sebesar Rp 226,59 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Rabu (25/2), GEMS sebenarnya membukukan kenaikan penjualan sebesar 16,9% menjadi Rp 5,18 triliun. Di sisi lain, laba bersih perseroan tergerus lantaran adanya kenaikan beban.
Beban pokok penjualan turun tipis 3,4% menjadi Rp 3,4 triliun. Hal ini membuat laba bruto GEMS meningkat 103% menjadi Rp 1,7 triliun. Beban pokok penjualan antara lain terdiri dari beban produksi seperti jasa penambangan, ongkos angkut batubara, penggaraan lahan, hingga sewa peralatan.
Namun, beban penjualan melonjak 242% menjadi Rp 1,12 triliun dari tahun 2013 yang hanya Rp 326 miliar. Selanjutnya beban umum dan administrasi meningkat 8,9% menjadi Rp 445,8 miliar. Beban bunga dan keuntungan lainnya pun melonjak 666% menjadi Rp 65,1 miliar.
Liabilitas GEMS di tahun 2014 sebesar Rp 840 miliar turun 20,2% dari tahun 2013 Rp 1,05 triliun. Liabilitas jangka pendek turun 21,4% menjadi Rp 796,8 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang naik 17% menjadi Rp 44 miliar.
Dari liabilitas, utang bank dan utang usaha perseroan misalnya, mengalami kenaikan masing-masing sebesar 8% dan 45%. Sementara utang lain-lain turun 99%. "Peningkatan utang usaha disebabkan oleh adanya skala aktivitas di bulan Desember 2014 dibandingkan bulan Desember 2013," ungkap Bambang Heruawan Haliman, Direktur GEMS dalam keterangan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sementara total ekuitas perseroan mengalami peningkatan sebesar 4,7% menjadi Rp 3,08 triliun. Penurunan laba bersih perseroan pun berdampak pada laba per saham GEMS yang turun menjad Rp 22,68 per saham dari tahun 2013 Rp 38,5 per saham.
Rabu (25/2) harga saham GEMS bertengger di level Rp 1.900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News