kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.706   24,00   0,14%
  • IDX 8.657   7,60   0,09%
  • KOMPAS100 1.190   -0,85   -0,07%
  • LQ45 852   -0,95   -0,11%
  • ISSI 309   1,39   0,45%
  • IDX30 436   -3,61   -0,82%
  • IDXHIDIV20 504   -5,00   -0,98%
  • IDX80 133   0,25   0,19%
  • IDXV30 138   -0,13   -0,09%
  • IDXQ30 138   -1,35   -0,97%

Beban membengkak, laba GEMS tergerus 28%


Rabu, 20 Agustus 2014 / 16:59 WIB
Beban membengkak, laba GEMS tergerus 28%
ILUSTRASI. Ki-ka : Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi dan Pajak AAJI Simon Imanto, Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon dan Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, GCG AAJI Fauzi Arfan berbincang/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/03/2023.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Beban membengkak, laba Golden Energy Mines Tbk (GEMS) tergerus di akhir Juni lalu. Padahal, perusahaan mencatat kenaikan penjualan. 

Mengutip laporan keuangan semester I-2014, anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (SSIA) ini mencatat kenaikan penjualan 27% year on year menjadi Rp 2,61 triliun, dibandingkan pencapaian Rp 2,06 triliun di akhir Juni 2013. 

Laba kotor GEMS juga tercatat naik tinggi, yaitu Rp 863,08 miliar, lompat 104% menjadi Rp 422,74 miliar.

Namun, efisiensi pada beban penjualan kurang maksimal. Pada pos tersebut, angkanya tercatat sebesar Rp 539,43 miliar, melesat tiga kali lipat dibanding periode semester I-2013 yang hanya sebesar Rp 161,6 miliar.

Kenaikan ongkos angkut, biaya sewa, sampai asuransi pengapalan dalam beban penjualan menggerus laba bersih perusahaan batubara ini. Di ujung semester I-2014, laba perusahaan Rp 54,89 miliar, susut 28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 76,73 miliar.

Laba bersih per saham GEMS juga ikut turun 28% menjadi Rp 9,33 per saham dari sebelumnya Rp 13,04 per saham.
  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×