kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.344   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.254   72,45   1,01%
  • KOMPAS100 1.072   14,00   1,32%
  • LQ45 846   11,26   1,35%
  • ISSI 216   2,67   1,25%
  • IDX30 435   5,13   1,19%
  • IDXHIDIV20 520   7,20   1,40%
  • IDX80 122   1,61   1,34%
  • IDXV30 124   0,81   0,65%
  • IDXQ30 143   2,12   1,50%

Gembok Saham RATU Dibuka Hari Ini (22/1), Investor yang Untung 369% Perlu Jual/Beli?


Rabu, 22 Januari 2025 / 07:36 WIB
Gembok Saham RATU Dibuka Hari Ini (22/1), Investor yang Untung 369% Perlu Jual/Beli?
ILUSTRASI. Gembok Saham RATU Dibuka Hari Ini (22/1), Investor yang Untung 369% Perlu Jual/Beli?


Reporter: Pulina Nityakanti, Rashif Usman, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) bisa ditransaksikan kembali pada hari ini, Rabu (22/1) mulai sesi I. Investor yang mengempit saham RATU sejak penawaran perdana atau initial public offering (IPO), perlu jual atau beli?

RATU baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2025 atau dua pekan lalu. Harga saham RATU terus menguat sejak perdagangan perdana hingga sebelum suspensi.

Harga saham RATU mengakumulasi peningkatan 369,56% dalam tujuh hari perdagangan. Pada 17 Januari 2025, harga saham RATU ditutup pada Rp 5.400 per saham.

Sementara harga IPO saham RATU sebesar Rp 1,150 per saham.

BEI telah dua kali menyetop perdagangan saham RATU karena peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi pertama adalah untuk cooling down pada tanggal 16 Januari 2025.

Baca Juga: Deretan Emiten Baru IPO Tapi Kena Suspensi, Investor Perlu Cermati Hal Ini

Suspensi kedua pada tanggal 20-21 Januari 2025 dengan alasan yang sama, yakni peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan saham RATU setelah suspensi sejak sesi I Senin (20/1).

"Suspensi atas perdagangan saham Raharja Energi Cepu (RATU) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 22 Januari 2025," ungkap Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dan Pande Made Kusuma Ari A, Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI dalam pengumuman bursa, Selasa (21/1).

Tonton: Menang Banyak! China Temukan Harta Karun Emas di Sejumlah Wilayah, Ini Totalnya

Rekomendasi saham RATU

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menjelaskan kejadian suspensi saham merupakan hal yang lumrah terjadi, terutama pada saham-saham yang baru saja melakukan IPO, di mana pergerakan harga sahamnya cenderung volatile

Oleh karena itu, tidak bisa langsung disimpulkan bahwa hal tersebut mencerminkan kondisi fundamental yang buruk atau sebaliknya.

Justru, saham-saham yang terkena suspensi maupun UMA, baik karena lonjakan atau penurunan harga yang tajam, merupakan bagian dari upaya otoritas untuk melindungi investor agar dapat lebih memahami pergerakan saham tersebut.

Dari sisi fundamental, valuasi yang ditawarkan sangat bervariasi dan ada juga saham yang mengalami kenaikan karena dianggap memiliki valuasi menarik serta kinerja yang baik, atau secara keseluruhan cukup solid dalam menghasilkan laba.

"Pelaku pasar perlu mencermati fundamental dan prospek jangka panjangnya," kata Sukarno kepada Kontan, Selasa (21/1).

Selain itu, penting untuk mencermati siapa yang berada di belakang saham tersebut.

Sukarno juga menjelaskan untuk saham IPO, apabila belum sepenuhnya memahami karakteristiknya, sebaiknya strategi trading plan dilakukan dengan pendekatan jangka pendek. Namun, jika saham tersebut memiliki fundamental yang kuat, seperti potensi laba yang besar investor bisa mempertimbangkan untuk hold.

Community Lead Indo Premier Sekuritas Angga Septianus mengamati sebagai emiten yang terafiliasi dengan konglomerasi, IPO saham RATU menarik perhatian pasar. 

Selain itu, IPO RATU juga bakal memberikan sentimen positif bagi emiten induknya. Menurut Angga, RATU punya prospek menarik sebagai pilihan trading untuk jangka pendek hingga jangka menengah.

"Sambil memantau progres selanjutnya dari aksi korporasi yang akan dilakukan oleh emiten bersangkutan. Jika ada aksi korporasi maka kenaikan lanjutan dapat terjadi," kata Angga.

Baca Juga: Prabowo Putuskan 10 Hari Cuti Bersama Tahun 2025, Cek Jadwal Libur Nasional

Selanjutnya: OJK Beri Sanksi Administratif Pembekuan Pendaftaran Akuntan Publik Yansyafrin

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Super Hemat 22 Januari 2025, Aneka Es Krim Beli 2 Lebih Hemat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×