kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.576.000   -14.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.778   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Gelaran IPO Berpotensi Lebih Semarak pada 2026, Ini Sentimen Pendorongnya


Kamis, 25 Desember 2025 / 17:00 WIB
Gelaran IPO Berpotensi Lebih Semarak pada 2026, Ini Sentimen Pendorongnya
ILUSTRASI. IHSG Melemah-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) Hajatan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 2026 dinilai lebih menjanjikan seiring ekspektasi pemulihan ekonomi


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hajatan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 2026 dinilai lebih menjanjikan seiring ekspektasi pemulihan ekonomi dan kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif. 

Hingga 24 Desember 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan ada 26 perusahaan dengan dana yang dihimpun Rp 18,11 triliun. Sebagai pembanding pada 2024, terdapat 41 aksi IPO dengan perolehan dana segar mencapai Rp 14,35 triliun. 

Sementara dalam sembilan rencana IPO terdiri dari dua perusahaan dengan aset skala kecil, empat perusahaan dengan aset skala menengah dan enam merupakan perusahaan aset skala besar. 

Baca Juga: Laba Japfa (JPFA) Diramal Melonjak di Tahun 2026, Ini Rekomendasi Sahamnya

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menilai  kondisi tersebut dapat mendorong meningkatnya minat emiten berkualitas untuk melantai. 

Nico menjelaskan, gelaran IPO yang berlangsung menjelang akhir tahun umumnya cenderung sepi karena pelaku pasar, khususnya fund manager, mulai melakukan rebalancing portofolio dan realokasi aset. 

“Namun harapan mulai menguat untuk 2026 seiring RAPBN yang berada dalam fase ekspansif, sehingga membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan pasar kembali kondusif,” katanya saat dihubungi KONTAN belum lama ini. 

Dengan proyeksi tersebut, kata Nico, pasar diharapkan kembali lebih kondusif bagi aksi korporasi, termasuk IPO, terutama bagi perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan prospek valuasi jangka panjang.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan minat korporasi untuk melantai ke Bursa terus mengalami peningkatan dan akan mulai terlihat pada 2026.   

“Setidaknya ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. Itu yang harusnya akan masuk ke pasar modal tahun depan,” kata dia.  Namun Oki enggan menjabarkan secara rinci perusahaan yang sedang dalam pipeline Mandiri Sekuritas karena beragam. Namun salah satunya ada perusahaan dari sektor sumber daya alam. 

Baca Juga: Gelaran IPO Hanya Capai 91% Dari Target BEI di 2025, Begini Potensinya di 2026

Selanjutnya: IHSG Diproyeksikan Melemah Terbatas pada Senin (29/12), Cermati Sentimennya

Menarik Dibaca: Banyak Pemilik Rumah Menyesal, Ini Jenis Lantai Dapur yang Seharusnya Digunakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×