Gelar IPO, Pancaran Samudera (PSAT) Bidik Perluasan Pangsa Pasar

Reporter: Yuliana Hema | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) berhasil meraup dana segar Rp 200,1 miliar dari aksi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). 

PSAT resmi menjadi perusahaan tercatat ke 15 di 2025. Adapun pada perdagangan perdananya, saham PSAT melesat 25% atau naik 225 poin dari harga IPO di Rp 900 menjadi Rp 1.125. 

Dalam aksi korporasi ini, emiten pelayaran ini menawarkan 222,35 juta saham di pasar perdana. Jumlah itu setara dengan 15% dari modal ditempatkan setelah penawaran umum. 

Sebagian besar dana hasil IPO, yakni Rp 175 miliar akan digunakan oleh anak usaha PSAT, PT Pancaran Karya Shipping (PKS), untuk pembelian dua unit kapal bulk carrier. Sisanya akan dipakai untuk modal kerja. 

Baca Juga: Pancaran Samudera Transport (PSAT) Bidik Rp 200 Miliar Lewat IPO

Direktur Utama Pancaran Samudera Transport Susanto optimistis dari IPO ini, PSAT dapat memperluas ekspansi bisnisnya, khususnya dalam sektor pengangkutan batubara dan barang lainnya. 

Memang saat ini, PSAT masih fokus pada jasa pengangkutan komoditas batubara. Namun Susanto bilang ada peluang yang terbuka dari pengembangan sektor komoditas lainnya. 

“Terdapat berbagai peluang untuk memperluas jangkauan pasar dengan mulai melayani pengangkutan komoditas lain seperti pasir silika, kayu log, hingga bauksit,” jelasnya, Selasa (8/7). 

Baca Juga: Pancaran Samudera Transport (PSAT) Resmi Melantai di BEI, Sahamnya Melesat 25%

Adapun operasional PSAT didukung oleh armada yang terdiri dari  36 unit tugboat dan 29 unit tongkang. Melalui Pancaran Karya Shipping, PSAT juga mengoperasikan dua unit kapal bulk carrier. 

Selain itu, melalui anak usaha lainnya, PT Pancaran Samudera Shipyard (PSS), PSAT menyediakan layanan galangan kapal, termasuk pembangunan dan reparasi kapal, guna mendukung kegiatan operasional secara menyeluruh.

Baca Juga: Gelar IPO, Pancaran Samudera Transport (PSAT) Bakal Tambah Dua Kapal

Selanjutnya: Bos OIKN Beberkan Anggaran Pembangunan IKN Tahap II Rp 48,8 Triliun Sampai 2028

Menarik Dibaca: Di Tengah Ketidakpastian Global, Apakah Masih Relevankah Investasi Jangka Panjang?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News