kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelar buyback hingga Rp 3 triliun, ini harapan manajemen Indocement (INTP)


Jumat, 03 Desember 2021 / 20:23 WIB
Gelar buyback hingga Rp 3 triliun, ini harapan manajemen Indocement (INTP)
ILUSTRASI. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) berencana buyback saham hingga Rp 3 triliun.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berencana untuk membeli kembali (buyback) saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun. Sesuai POJK No.2/2013 dan SEOJK No.3/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5%.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, pembelian kembali saham ini dilakukan karena INTP meyakini situasi ketidakpastian global yang terjadi saat ini. Ketidakpastian yang dimaksud mulai dari dampak akibat pandemi Covid-19 terutama kekhawatiran akan varian baru yang dapat berdampak pada diberlakukan kembali pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diperketat.

Ada juga dampak dari kebijakan tapering Amerika Serikat (AS) yang dinilai akan dapat mengakibatkan pasar saham bergejolak. 
Hal lain datang dari sisi semen industri sendiri, yakni masalah kenaikan ongkos-ongkos produksi akibat kenaikan biaya energi seiring menanjaknya harga batubara. Selain itu, kenaikan harga bahan baku kertas membawa kekhawatiran tersendiri yang dapat mencemaskan para investor.

Baca Juga: Indocement (INTP) akan buyback saham hingga Rp 3 triliun

“Oleh karena itu melalui program pembelian kembali saham ini, kami bermaksud memberikan keyakinan kepada para investor sehingga harga saham yang nantinya terbentuk dapat mencerminkan kondisi fundamental  Indocement yang sebenarnya,” terang Marcos kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12).

Marcos melanjutkan, pembelian kembali saham adalah untuk memanfaatkan idle fund yang dimiliki saat ini. Jadi, semua pembiayaan berasal dari kas internal perusahaan.

Sesuai dengan aturan OJK yang diberikan, jangka waktu pembelian kembali saham adalah 3 bulan. INTP akan melakukan buyback terhitung sejak tanggal 6 Desember 2021 hingga 4 Maret 2022.

Akan tetapi jika memang  dirasa jumlah saham yang dibeli kembali sudah mencukupi atau dana yang dialokasikan sudah habis terpakai, maka INTP akan menghentikan program buyback tersebut.

Baca Juga: Samuel Sekuritas menurunkan rekomendasi saham Indocement (INTP), simak ulasannya

Mengutip RTI, pergerakan saham produsen semen merk Tiga Roda ini memang kurang menggembirakan. Sejak awal tahun atau secara year-to-date, saham INTP sudah melemah 23,49%. Dalam sebulan perdagangan, saham INTP melemah 12,8%. Namun, dalam sepekan perdagangan saham INTP menguat 4,48%.

Di sisi lain, fundamental INTP terbilang cukup solid. Per akhir kuartal III-2021, konstituen indeks Kompas100 ini kompak membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih.

INTP membukukan laba bersih senilai Rp 1,21 triliun, naik 8,24% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,11 triliun. Dus, laba per saham dasar INTP naik menjadi Rp 328,22 dari sebelumnya Rp 303,36. Dari sisi topline, INTP mengantongi pendapatan senilai Rp 10,61 triliun atau naik 4,5% dari pendapatan per akhir kuartal ketiga 2020 sebesar Rp 10,15 triliun.

Baca Juga: Konsumsi semen tahun depan diramal naik, analis kompak rekomendasikan beli saham INTP

Pun manajemen meyakini prospek industri semen masih bertaji. Direktur Utama  INTP Christian Kartawijaya memproyeksi permintaan semen akan tumbuh 4%-5% tahun depan. Hal ini seiring dengan masih bergulirnya anggaran infrastruktur dan tumbuhnya perekonomian.

Selain itu, konsumsi semen kantong juga masih berjalan di masa pandemi. Untuk memaksimalkan penjualan, INTP akan menggenjot segmen digital, dengan mengubah cara-cara pemasaran yang semula konvensional ke arah digital campaign.

Untuk tahun ini, INTP masih optimistis, target pertumbuhan penjualan sebesar 4%-4,5% akan tercapai. “Mudah-mudahan bisa mencapai, industri semen masih oke,” terang Christian saat kunjungan media secara virtual dengan Kontan.co.id,  belum lama ini.

Baca Juga: Indocement (INTP) proyeksikan permintaan semen tumbuh 4%-5% pada tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×