kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.929   1,00   0,01%
  • IDX 7.180   38,89   0,54%
  • KOMPAS100 1.103   7,53   0,69%
  • LQ45 872   6,12   0,71%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 445   2,31   0,52%
  • IDXHIDIV20 536   1,54   0,29%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 148   0,48   0,33%

Garuda Indonesia Group Optimistis Mengoperasikan 124 Armada di Tahun Ini


Kamis, 05 Januari 2023 / 08:10 WIB
Garuda Indonesia Group Optimistis Mengoperasikan 124 Armada di Tahun Ini


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Garuda Indonesia Group terus menggenjot kinerja di tahun ini. Salah satu caranya dengan menerbangkan lebih banyak armada pesawat pada tahun 2023.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra mengatakan, Garuda Indonesia menargetkan untuk dapat mengoperasikan hingga 66 serviceable aircraft melalui program restorasi pesawat dengan dukungan dana segar yang didapat dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun Desember 2022 lalu.

Sementara itu, anak usaha Garuda, yaitu Citilink, direncanakan memaksimalkan optimalisasi potensi pasar penerbangan low cost carrier (LCC) dengan target  pengoperasian armada hingga 58 pesawat di tahun 2023.

“Dengan target sebanyak total 124 armada Garuda Indonesia Group yang akan beroperasi di tahun 2023, kami optimistis bahwa upaya untuk mencapai akselerasi kinerja dalam fase pemulihan kinerja, khususnya pada sektor pasar domestik, dapat tercapai di tahun ini,” ujar Irfan kepada Kontan.co.id, Rabu (4/1).

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Bakal Terbangkan Lebih Banyak Armada di 2023

Sebagai pembanding, pada bulan Desember 2022 lalu, Garuda baru mengoperasikan sekitar 53 armada, sementara Citilink mengoperasikan sebanyak 40-an hingga 50an armada.

Saat ini, Garuda memang tengah mengebut pemulihan kinerja. Maskapai pelat merah itu baru merampungkan proses restrukturisasi belum lama ini. Hal tersebut ditandai dengan penerbitan Surat Utang Baru dan Sukuk Baru pada tanggal 28 dan 29 Desember 2022, yang kemudian dilanjutkan dengan implementasi Perjanjian Perdamaian secara efektif mulai 1 Januari 2023.

Irfan berujar, penyelesaian proses restrukturisasi perusahaan menjadi titik balik Garuda Indonesia untuk mengakselerasikan transformasi kinerja pada seluruh lini bisnisnya. Di sisi lain, ia juga optimistis bahwa tumbuhnya pengguna jasa transportasi udara khususnya pada periode libur Natal dan Tahun Baru menjadi sinyal positif dalam kaitan outlook pertumbuhan industri transportasi udara di tahun 2023 ini.

Terlebih, hal itu juga didukung dengan momentum pencabutan status pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Itulah sebabnya, Garuda Indonesia Group, kata Irfan, turut melakukan persiapan secara maksimal agar mampu menyerap dengan optimal permintaan pasar, baik lewat penambahan jumlah armada yang beroperasi maupun lewat serangkaian inisiatif untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan terbang bagi pengguna jasa sesuai preferensi kebutuhan masyarakat.

Irfan memastikan, Garuda Group bakal memaksimalkan potensi revenge tourism, terutama di rute domestik.

 

“Hal ini sejalan juga dengan target Pemerintah untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, di mana Garuda mengoptimalkan hub strategis nasional seperti Jakarta dan Denpasar sebagai gerbang wisatawan masuk ke Indonesia melalui penerbangan langsung yang terkoneksi dengan rute-rute destinasi penerbangan unggulan lainnya,” imbuh Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×