Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bakal merombak struktur kewajibannya. Emiten pelat merah tersebut bakal menerbitkan obligasi global atau global bond senilai US$ 750 juta dalam rangka pembiayaan kembali (refinancing).
"Pendanaan ini untuk memperkuat struktur pendanaan perusahaan," ujar Helmi Imam Satriyono, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko GIAA kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu, Jumat (5/12).
Obligasi global dengan nilai setara sekitar Rp 10 triliun itu rencananya akan diterbitkan Juni mendatang. GIAA akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk refinancing obligasi rupiah GIAA yang akan jatuh tempo tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan kuartal III-2017, ada obligasi rupiah GIAA yang bakal jatuh tempo Juli 2018. Obligasi tersebut merupakan Obligasi GIAA Berkelanjutan I dengan perolehan dana maksimal Rp 4 triliun.
Fase pertama penerbitannya sebesar Rp 2 triliun. Obligasi ini diterbitkan pada Juli 2013.
Dalam perjanjian obligasi rupiah tersebut, rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) perusahaan tidak boleh lebih dari 2,5 kali. Hingga September 2017, posisi DER GIAA ada di level 2,16 kali.
Helmy belum memberikan perincian tenor bond barunya tersebut. Dia juga belum bersedia memberikan detil penghematan yang diperoleh dengan adanya penerbitan bond US$ 750 juta itu.
Namun, dia memastikan, tenor obligasi baru itu akan menggunakan tenor waktu rata-rata, tidak hanya merujuk pada obligasi tertentu. "Kami akan membuat rata-rata jangka waktu menjadi lebih panjang," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News