Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Galva Technologies Tbk (GLVA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang berbasis di Jakarta ini menjadi emiten ke-55 sekaligus emiten terakhir yang mencatatkan sahamnya di BEI.
Didirikan pada 1991 GLVA mengawali bisnisnya di bidang perdagangan monitor komputer dan PC dengan merek GTC. Kini, Galva Technologies telah berkembang menjadi perusahaan distributor dan penyedia solusi bisnis terintegrasi.
Baca Juga: Usai IPO, Galva Technologies (GLVA) membidik proyek smart city ibukota baru
Saat ini, GLVA memiliki tiga lini bisnis utama, yaitu Business Solutions, IT Distribution, dan Printing Solutions.
Lini Business Solutions menyediakan solusi untuk kebutuhan public address, serta sound system profesional. Lini bisnis ini juga menyediakan peralatan, desain, instalasi, serta aplikasi penyiaran untuk stasiun TV, rumah produksi, serta perangkat keras dan lunak untuk video walls, digital signage dan high intensity projectors.
Saat ini, perseroan telah memasok lebih dari 20 merek.
Lini bisnis distribution menyediakan perangkat keras berupa personal desktop komputer, notebook, display proector dan computer monitor, dengan berbagai merek seperti Acer, Lenovo, hingga Sony.
Sedangkan, lini bisnis Printing Solutions memberikan layanan jasa berupa Solusi Dokumen, Managed Print Services, Digital Data Acquisition.
Baca Juga: FAST akan perkuat digitalisasi di gerainya pada tahun depan
Saat ini, GLVA memiliki jaringan distribusi dan pemasaran yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia, yaitu Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan, Pekanbaru, Palembang, Denpasar, Makassar, Manado, dan Balikpapan.
Tahun ini, GLVA menargetkan dapat meraup penjualan bersih hingga Rp2,8 triliun dengan raihan laba bersih senilai Rp 35 miliar.
Presiden Direktur Galva Technologies Oki Widjaja mengatakan, capaian ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya karena saat ini portofolio bisnis GLVA sudah semakin kompleks. Sebelumnya , penjualan neto GLVA seluruhnya berasal dari unit bisnis printing solutions.
Tahun 2017, penjualan bersih GLVA hanya Rp 77.65 miliar. Setahun kemudian, ketika GLVA telah merambah lini Business Solutions dan Distribusi, pendapatan GLVA langsung melesat 415% menjadi Rp 400,18 miliar.
Baca Juga: Usai IPO, Galva Technologies (GLVA) targetkan pertumbuhan laba bersih 50%
Hingga Juni 2019, pendapatan GLVA mencapai Rp 757,50 miliar atau telah naik 89% dari realisasi pada akhir 2018.
Untuk diketahui, GLVA bukanlah perusahaan pertama di bidang teknologi yang melantai di bursa saham. Sebelumnya, telah ada PT Astragraphia Tbk (ASGR), PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC), PT Multipolar Technologies Tbk (MLPT), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).
Baca Juga: Harga saham Galva Technologies (GLVA) melesat 48,6% pada perdagangan perdana
Meski memiliki pesaing dengan bidang usaha serupa, namun Oki yakin produk yang ditawarkan GLVA mampu bersaing dengan para pemian lain. Oki mengklaim, salah satu keunggulan GLVA adalah spealisasi di produk audio, video, serta komputasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News