Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Presiden Direktur Galva Technologies Oki Widjaja mengatakan, capaian ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya karena saat ini portofolio bisnis GLVA sudah semakin kompleks. Sebelumnya , penjualan neto GLVA seluruhnya berasal dari unit bisnis printing solutions.
Tahun 2017, penjualan bersih GLVA hanya Rp 77.65 miliar. Setahun kemudian, ketika GLVA telah merambah lini Business Solutions dan Distribusi, pendapatan GLVA langsung melesat 415% menjadi Rp 400,18 miliar.
Baca Juga: Usai IPO, Galva Technologies (GLVA) targetkan pertumbuhan laba bersih 50%
Hingga Juni 2019, pendapatan GLVA mencapai Rp 757,50 miliar atau telah naik 89% dari realisasi pada akhir 2018.
Untuk diketahui, GLVA bukanlah perusahaan pertama di bidang teknologi yang melantai di bursa saham. Sebelumnya, telah ada PT Astragraphia Tbk (ASGR), PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC), PT Multipolar Technologies Tbk (MLPT), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).
Baca Juga: Harga saham Galva Technologies (GLVA) melesat 48,6% pada perdagangan perdana
Meski memiliki pesaing dengan bidang usaha serupa, namun Oki yakin produk yang ditawarkan GLVA mampu bersaing dengan para pemian lain. Oki mengklaim, salah satu keunggulan GLVA adalah spealisasi di produk audio, video, serta komputasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News