kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -1,00   -0,01%
  • IDX 6.864   -14,20   -0,21%
  • KOMPAS100 999   -3,10   -0,31%
  • LQ45 763   -2,26   -0,29%
  • ISSI 226   -0,55   -0,24%
  • IDX30 393   -1,27   -0,32%
  • IDXHIDIV20 454   -1,69   -0,37%
  • IDX80 112   -0,33   -0,30%
  • IDXV30 114   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 127   -0,65   -0,51%

Gajah Tunggal (GJTL) Putuskan Tebar Dividen, Cermati Rekomendasi Analis


Jumat, 04 Juli 2025 / 05:00 WIB
Gajah Tunggal (GJTL) Putuskan Tebar Dividen, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati produk ban mobil di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, ICE BSD, Tangerang, Kamis (25/7/2024). Para produsen ban berharap penjualan pada semester kedua 2024 bakal meningkat. Bisnis produsen ban lokal akan terdorong oleh meningkatnya pasar kendaraan listrik, dan ketentuan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) memastikan bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 174,22 miliar atau 14,75% dari total laba bersih perusahaan pada tahun buku 2024 yakni Rp 1,18 triliun.

Nantinya, setiap investor akan memperoleh dividen sebesar Rp 50 per saham. Dengan mengacu pada harga saham GJTL penutupan perdagangan Kamis (3/7) yakni Rp 1.115 per saham, maka potensi yield dividen emiten ini sekitar 4,48%.

Cum dividen GJTL di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada Jumat (4/7) , sedangkan ex dividen di pasar yang sama ditetapkan pada 7 Juli nanti. Pembayaran dividen tunai ini dijadwalkan pada 30 Juli 2025.

Baca Juga: PTRO dan CUAN Akan Tebar Dividen, Simak Rekomendasi Analis

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menyampaikan, potensi yield dividen yang ditawarkan GJTL cukup menarik meski bukan yang tertinggi. Dividen payout ratio GJTL yang ada di level 14,75% juga bukan masalah bagi investor. 

“GJTL memiliki rencana lain untuk penggunaan laba tahun berjalan, baik untuk ekspansi maupun deleveraging,” kata dia, Kamis (3/7).

Dari sisi fundamental, Wafi menilai GJTL masih dihadapkan oleh tantangan berupa perlambatan di industri otomotif seperti penurunan penjualan mobil nasional yang bisa menggerus permintaan ban baru.

Namun, GJTL masih bisa mengandalkan penjualan ban untuk segmen replacement atau ban pengganti, mengingat populasi kendaraan bermotor di Indonesia cukup tinggi.

Baca Juga: 12 Emiten Bakal Tebar Dividen, Intip Rekomendasi Analis Berikut

Tren penurunan produksi karet nasional juga bisa menjadi sentimen negatif bagi GJTL, lantaran karet merupakan bahan baku utama ban. Namun, selama GJTL mampu mengelola dan mengamankan bahan baku dengan baik, maka kelangsungan usaha emiten ini tetap terjaga.

“Risiko lainnya mungkin datang dari kenaikan harga bahan baku itu sendiri yang dapat menekan margin keuntungan,” imbuh dia.

Wafi merekomendasikan trading buy saham GJTL dengan target harga di level Rp 1.200 per saham.

 

Pada kuartal I-2025, GJTL mengalami penurunan 1,56% year on year (yoy) menjadi Rp 4,40 triliun. Namun, laba bersih GJTL tumbuh 4,13% yoy menjadi Rp 353 miliar.

Selanjutnya: Harga Sedang Murah, JP Morgan Kembali Borong 117,42 juta Saham BBRI

Menarik Dibaca: Ini Dia Jadwal KRL Jogja Solo pada Jumat 4 Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×