kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,31   1,14%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 830   13,16   1,61%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,83   1,88%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 121   1,88   1,59%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,29   1,65%

Felda memulai proses transfer kepemilikan di BWPT


Senin, 10 April 2017 / 11:58 WIB
Felda memulai proses transfer kepemilikan di BWPT


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Proses akuisisi PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) oleh FIC Properties Sdn Bhd, yang merupakan anak usaha Federal Land Development Authority (Felda), memasuki babak baru. Pekan lalu, proses pemindahan kepemilikan dari Grup Rajawali ke FIC Properties telah berlangsung.

"Transfernya sudah mulai berjalan sejak Senin (3/4) lalu," ujar sumber Kontan di Felda belum lama ini.

Sekadar mengingatkan, proses akuisisi BWPT oleh FIC ini tergolong alot. Padahal perjanjian akuisisi sudah diteken sejak akhir 2016 lalu. Beberapa masalah memang memperlambat langkah Felda menguasai emiten perkebunan kelapa sawit tersebut.

Pertama, adanya pergantian pucuk pimpinan di Felda. Pada Januari 2017, Tan Sri Abdul Samad didapuk mengisi posisi Chairman Felda menggantikan Tan Sri Mahd Isa Abdul Samad yang pensiun. Tapi Tan Sri Mahd Isa masih menjabat sebagai Chairman Felda Global Ventures Holding Bhd.

Nah, sebagai chairman anyar, Tan Sri Abdul Samad mesti mengkaji ulang rencana akuisisi tersebut. "Semuanya dicek kembali hingga akhirnya beliau yakin dengan rencana akuisisi tersebut," kata sumber tadi.

Kedua, regulasi baru dari Bank Negara Malaysia (BNM). Bank sentral Malaysia ini baru mengeluarkan aturan untuk membatasi outflow dalam bentuk ringgit. Ini dilakukan karena valuasi ringgit yang terus tertekan dalam setahun belakangan.

Proses perizinan pun butuh waktu. Setelah dikabulkan oleh BNM, ternyata Felda tidak dapat langsung melunasi dana akuisisi. Perusahaan harus melakukannya secara bertahap dan membuat pemindahan kepemilikan ini berjalan lambat. "Kami pastikan bulan ini semuanya (pemindahan kepemilikan) tuntas," tegas si sumber.

Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, Grup Rajawali telah sepakat melego 37% saham BWPT ke FIC Properties senilai US$ 505,4 juta. Perjanjian jual beli ini diteken pada 23 Desember 2016.

Asal tahu saja, kinerja BWPT sepanjang 2016 menurun. Tahun lalu, pendapatan perseroan ini terkikis 5% menjadi Rp 2,54 triliun. Alhasil, BWPT kembali membukukan kerugian sebesar Rp 391 miliar. Kerugian di 2016 itu lebih besar ketimbang rugi yang dibukukan di tahun 2015, yang mencapai Rp 181,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×