Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ditambah lagi, rencana Indonesia untuk meningkatkan kuota biodiesel 2020 karena program B30 turut membakar harga minyak sawit.
Hanya saja, Nanang mengungkapkan bahwa saat ini harga CPO memiliki tanda-tanda overheating (terlalu panas).
Indeks kekuatan relatif 14 hari berada di levek 77, di atas level 70 yang mengindikasikan sudah harga overbought (jenuh beli). Namun, dia masih optimistis kalau harga CPO sampai akhir tahun berpotensi menguat.
Apalagi, kebijakan pelonggaran moneter yang tengah dilakukan Bank Sentral AS atauThe Fed diyakini masih akan berlangsung lewat pemangkasan suku bunga acuan untuk terakhir kalinya di tahun ini. Pasar tinggal menunggu statement dari Ketua Fed mengenai kebijakan ke depannya.
Baca Juga: Pelaku industri sawit optimis harga CPO memiliki tren positif
Di sisi lain, meredanya kecemasan akan sentimen perang dagang AS - China, mulai ditemukannya beberapa kebijakan baru, serta langkah penundaan Brexit hingga tahun depan diharapkan mampu menjadi amunisi penguatan CPO hingga akhir tahun ini. "Semua faktor tersebut memberi harapan pelaku pasar akan adanya upaya pemulihan ekonomi sehingga mendorong consumer spending," jelasnya.
Alhasil, harga CPO masih berpotensi untuk kembali mengejar level RM 2.800 per ton, dengan kisaran harga hingga akhir tahun yakni RM 2.500 per ton hingga RM 2.800 per ton dengan rekomendasi beli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News