Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Posisi mata uang euro pagi ini (4/11) hanya berjarak 0,1% dari level terlemahnya dalam dua pekan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 07.51 waktu Tokyo, euro tak banyak berubah posisi di level US$ 1,3495. Euro mempertahankan pelemahan pekan lalu yang mencapai 2,3%. Ini merupakan pelemahan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 6 Juli 2012.
Sementara itu, jika berhadapan dengan yen, euro menguat sebesae 0,1% menjadi 133,19 yen. Sedangkan dollar diperdagangkan di posisi 98,71 yen dari posisi sebelumnya 98,67 yen di New Yok. Pagi ini, pasar finansial Jepang ditutup karena libur nasional.
Pelemahan euro terjadi sebelum Anggota Eksekutif Bank Sentral Eropa Joerg Asmussen menyampaikan pernyataannya pada pertemuan rutin bank sentral, di tengah prediksi bahwa Eropa masih membutuhkan lebih banyak stimulus.
"Sentimen terhadap euro sudah berbalik dalam beberapa hari terakhir. Hal ini didorong oleh sejumlah data yang mengecewakan," jelas Imre Speizer, market strategist Westpac Banking Corp di Auckland. Dia menambahkan, dirinya tidak akan terkejut jika Draghi akan mengambil langkah untuk memangkas suku bunga acuan, di mana hal itu akan semakin menekan euro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News