Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Rupiah melemah. Di pasar spot, Rabu (30/10) rupiah ditutup di level 11.175 atau melemah 0,64%. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,76% di level 11.161, dibanding hari sebelumnya.
Albertus Christian, analis Monex Investindo mengatakan, rupiah melemah karena besarnya kebutuhan dollar Amerika Serikat (AS) dalam negeri di akhir bulan. Pernyataan Bank Sentral Australia RBA dan Bank Sentral Eropa ECB bahwa penguatan euro dan dollar Australia perlu dikendalikan agar tidak berdampak buruk pada perekonomian mereka turut mengerek dollar AS. "Ini menguatkan dollar AS sehingga rupiah tertekan," katanya.
Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah melemah karena aksi tunggu pasar terhadap hasil pembahasan kelanjutan stimulus moneter AS oleh Komite Pasar Terbuka Federal Amerika (FOMC) hingga pagi ini. Selain itu, pasar juga menunggu rilis data inflasi dan ekspor dalam negeri.
Reny memprediksi, rupiah akan menguat ke kisaran 10.950-11.210, hari ini. Penguatan ini akan dipicu pernyataan Bank Sentral AS soal berlanjutnya stimulus moneter. Albertus memperkirakan, rupiah akan cenderung melemah di 11.055-11.205 karena pasar menunggu data inflasi, manufaktur serta perkembangan ekspor dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News