kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Deflasi Jepang melemahkan yen


Selasa, 29 Oktober 2013 / 06:04 WIB
Deflasi Jepang melemahkan yen
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham melalui aplikasi di Jakarta, Senin (29/11). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/11/2021.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Yen Jepang melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Kondisi ekonomi Jepang yang memburuk menekan pergerakan mata uang Negeri Sakura itu.

Di pasar spot, Senin (28/10) pukul 18.15 WIB, pasangan mata uang USD/JPY naik 0,22% ke 97,64 dari posisi akhir pekan lalu. Begitu juga, pasangan AUD/JPY naik 0,47% di 93,81. Sementara, pairing EUR/JPY menguat 0,25% ke 134,79.

Kondisi ekonomi Jepang menurun karena deflasi masih terjadi di negeri itu. Bank Sentral Jepang pun masih akan melanjutkan pembelian obligasi lebih dari ¥ 7 triliun setiap bulan, agar Jepang kembali inflasi paling tidak sampai 2%. “Kami masih akan melihat yen akan melemah, dan terus melemah sebulan kedepan,” ujar John Horner, analis dari Deutsche Bank AG kepada Bloomberg.

Nanang Wahyudin, analis Soegee Futures mengatakan, yen melemah karena berbagai faktor. Salah satunya, rilis laporan keuangan emiten Jepang yang tidak terlalu positif. Di sisi lain, spekulasi bahwa Amerika Serikat (AS) masih akan mempertahankan program stimulus moneter juga menekan pergerakan yen terhadap dollar AS.

Pada pasangan AUD/JPY, menurut Ariana Nur Akbar, analis Monex Investindo Futures, dollar Australia menguat karena adanya spekulasi suku bunga acuan di Australia akan naik. Bila benar, sentimen ini akan membuat pairing AUD/JPY bergerak naik. Sebaliknya, bila bunga acuan Australia tetap, mata uang aussie berpotensi melemah.

Yen pun juga berpotensi menguat terhadap dollar Australia. Sebab, akan ada rilis data pengeluaran rumah tangga Jepang yang diprediksi positif. Data yang positif tersebut, menurut Ariana akan menguatkan posisi yen.

Toni Mariano, analis Harvest International Futures menambahkan, pairing EUR/JPY menguat lantaran pelaku pasar mengalihkan aset ke mata uang yang stabil seperti euro. "Penguatan euro masih uptrend karena pelemahan yen masih dominan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×