Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indonesia sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi dalam bentuk mata uang euro pertama (euro bond) untuk mengantisipasi ketatnya pasokan dolar jika Federal Reserve memotong program stimulus moneter.
Departemen Keuangan hari ini , Selasa (29/10) mengatakan, penerbitan obligasi dalam mata uang euro direncanakan setara dengan US$ 6 miliar. Selain obligasi dalam bentuk euro, pemerintah juga akan menerbitkan obligasi dalam mata uang yen.
"Kami sedang mempertimbangkan seluruh obligasi, tetapi untuk saat ini kami hanya mendiskusikan yen dan euro," kata Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
Penerbitan obligasi dalam mata uang asing dilakukan Indonesia untuk menutupi adanya defisit anggaran. Selain menawarkan obligasi mata uang asing, Indonesia juga menawarkan obligasi syariah yang ditawarkan kepada investor Timur Tengah.
Tahun 2014 nanti, Indonesia menetapkan target defisit anggaran sebesar 1,69% dari produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp 175,4 triliun atau setara US$ 15,87 miliar. Tahun 2013 ini, defisit anggaran Indonesia mencapai 2,38% dari PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News