Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Ditambah lagi, jika ETF Bitcoin benar-benar dapat disetujui SEC dan direalisasikan tahun ini, maka harga bitcoin bisa tembus lebih tinggi. "Paling minim, bitcoin bisa menembus ke US$ 100.000 per btc, karena benar-benar akan menjadi pintu besar masuknya uang ke bitcoin," kata Rey.
Untuk itu, Rey masih merekomendasikan beli bitcoin di level saat ini, didukung data on chain dan aliran dana masuk ke bitcoin yang belum menunjukkan sinyal pelemahan. "Kalaupun ada dip (penurunan), floor level (level bawah) lsaat ini di US$ 28.000 per btc. Tapi kecil kemungkinannya, jadi untuk investor, cara paling baik tetap dollar cost averaging (cicil beli)," tandas dia.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan, kenaikan harga Ethereum memang terjadi karena adanya upgrade ke ethereum 2.0 secara bertahap. Ada sekitar 1,1% pasokan Ethereum yang dikunci atau tidak diedarkan di phase 0 pada akhir tahun lalu.
Nantinya, saat peluncuran phase 1, ada banyak jumlah ethereum yang akan dikunci lagi. "Ketidakpastian ekonomi tentu masih mendorong permintaan terhadap aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum," kata Oscar kepada Kontan.co.id, Senin (25/1).
Baca Juga: Harga Bitcoin merosot terdalam sejak Maret 2020, bagaimana prospek ke depan?
Meskipun begitu, Oscar menekankan Bitcoin masih menjadi aset kripto paling favorit, disusul Ethereum. Keduanya memiliki kapitalisasi pasar terbesar di dunia. Ditambah lagi, meningkatnya pemahaman masyarakat akan aset kripto turut menjadi katalis positif bagi permintaan Ethereum.
"Karena kenaikan harga Ethereum sampai awal tahun ini lebih fantastis dari Bitcoin. Kenaikan bitcoin itu 400%, sedangkan Ethereum sekitar 10 kali lipat atau 1.000%," ujar Oscar.
Meskipun begitu, Oscar mengungkapkan bahwa kehadiran Ethereum tidak akan meredupkan pamor bitcoin. Ethereum dikembangkan oleh perusahaan Ethereum Foundation, berbeda dengan Bitcoin yang diciptakan secara misterius oleh Satoshi Nakamoto.
Adapun Ethereum Foundation memiliki lini bisnis menciptakan desentralisasi aplikasi di bawah jaringannya yang dinamakan ERC20. Sedangkan Bitcoin diciptakan sebagai aset store value, sekalipun orang-orang tidak lagi menggunakan bitcoin sebagai pembayaran karena biaya transfer cukup tinggi.
Baca Juga: Koreksi lagi, Bitcoin anjlok 5% dan kembali ke bawah US$ 30.000 pada hari ini (22/1)