Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Anak usaha PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) yakni PT Panca Amara Utama (PAU) baru saja meneken fasilitas pinjaman US$ 509 juta yang diperoleh dari International Finance Corporation (IFC). Pinjaman ini akan digunakan perseroan untuk membangun pabrik amonia di Sulawesi Utara.
Penarikan pinjaman tersebut dilakukan secara bertahap. "Tahap pertama akan ditarik pada kuartal I tahun depan sekitar 10% dari plafon pinjaman," imbuh Kanishk Laroya, Corporate Secretary ESSA, (5/9).
Artinya, pada periode tersebut perseroan bakal menarik pinjaman sekitar US$ 50 juta. Pinjaman tersebut, termasuk penarikan tahap berikutnya, akan banyak digunakan untuk pendanaan infrastruktur pabrik
Selain nilainya yang terbilang besar, pembangunan pabrik itu juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Perseroan telah melakukan groundbreaking beberapa waktu lalu, dan proses keseluruhannya baru akan selesai sekitar akhir 2016. Ini dikarenakan rumitnya instalasi pabrik dan besarnya ukuran sejumlah komponen yang diperlukan.
"Peralatannya sangat presisi dan besar, bahkan ada yang beratnya mencapai 800 ton, sehingga kami memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar," jelas Direktur Utama PAU Vinod Laroya pada kesempatan yang sama.
Perlu diketahui, pinjaman sindikasi US$ 509 juta itu baru menutup sekitar 64% dari total investasi pabrik senilai US$ 800 juta. Untuk menutup selisihnya, perseroan akan menggunakan beberapa opsi seperti pinjaman subordinasi dari induk, ekuitas, konversi saham, dan sejumlah opsi lainnya.
Kapasitas produksi pabrik amonia tersebut sekitar 700.000 metrik ton per tahun. "Tentunya, kami akan memprioritaskan permintaan pasar domestik, baru selebihnya diekspor," pungkas Kanishk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News