Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. PT Panca Amara Utama, yang merupakan anak usaha PT Surya Eka Perkasa Tbk (ESSA), bisa segera merealisasikan rencana mega proyek pabrik amonia di Sulawesi Utara. Panca Amara resmi menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman yang diperoleh dari International Finance Corporation (IFC).
Panca Amara mendapat fasilitas pinjaman sebesar US$ 509 juta dengan tenor 12 tahun. Pinjaman sindikasi ini dipimpin oleh IFC dan melibatkan tujuh lembaga keuangan internasional lainnya, yakni ANZ, HSBC, Korea Development Bank, OCBC, SMBC, Standard Chartered, dan UOB.
Sayang manajemen enggan mengungkapkan berapa bunga yang dikenakan atas pinjaman tersebut. "Yang jelas dengan tenor seperti itu bunganya sangat kompetitif," imbuh Vinod Laroya, Direktur Panca Amara, hari ini (5/9).
Panca Amara menargetkan pabrik bisa beroperasi di 2016. Pabrik amonia ini ditargetkan memiliki kapasitas produk 700.000 metrik ton per tahun. Untuk suplai bahan bakunya, PAU memperoleh gas bumi dari lapangan gas Senoro-Toili yang akan dikelola dalam bentuk kerjasama operasi bersama Medco, Pertamina Hulu Energi, dan Mitsubishi Corporation.
Sekadar informasi, nilai investasi proyek pabrik amonia ini diperkirakan mencapai US$ 800 juta. Panca Utama sudah memiliki beberapa opsi untuk menutup kekurangan dana investasi. Di antaranya mencari pinjaman dari induk dan melakukan konversi saham.
ESSA memiliki 59,98% saham Panca Amara baik secara langsung maupun tidak secara langsung melalui PT Sepchem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News